Investor Siap-Siap Amunisi! Ada Dua Emiten Jumbo Mau IPO
Jakarta, CNBC Indonesia — Investor pasar modal harus mulai menyiapkan amunisi. Dua perusahaan berskala jumbo akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau initial public offering (IPO) pada paruh kedua tahun ini.
Dengan masuknya dua pendatang baru ini, total IPO kategori lighthouse atau emiten mercusuar tahun ini akan mencapai enam perusahaan.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menjelaskan bahwa emiten lighthouse adalah perusahaan yang memiliki dua syarat utama: kapitalisasi pasar minimal Rp 3 triliun dan realisasi free float minimal 15%.
Kehadiran dua emiten jumbo ini diyakini akan menarik minat investor besar maupun ritel, namun juga berpotensi membuat dana di pasar bergeser untuk memburu saham-saham baru tersebut.
Kalau mau, saya bisa buat juga versi yang lebih "provokatif" dengan nada FOMO supaya pembaca ritel makin tertarik mengikuti IPO-nya.
Per 8 Agustus 2025, BEI telah mencatat terdapat 22 IPO baru. Dari jumlah tersebut, terdapat empat perusahaan lighthouse, di antaranya PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUMI), dan PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, rumor IPO pada semester kedua ini telah beredar sejak bulan lalu. Usai CDIA IPO pada bulan lalu, kabar angin beredar bahwa terdapat dua perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu yang akan menyusul untuk melaksanakan IPO.
Pertama dari sektor properti, PT Griya Idola yang merupakan entitas berfokus pada pengembangan properti. Griya Idola memiliki lahan seluas sekitar 1.200 hektare di Subang serta proyek pengembangan kawasan hunian di Tangerang.
Griya Idola bernaung di bawah PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan porsi kepemilikan mencapai hampir 100%.
Kedua dari sektor pertambangan emas. Hingga saat ini belum diketahui perusahaan manakah yang akan melantai, tapi dirumorkan bahwa perusahaan ini memiliki cadangan emas lebih besar dibandingkan CUAN.
(mkh/mkh)