Sudah Ada 1 Perusahaan Resmi Jadi Liquidity Provider Bursa

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
Senin, 11/08/2025 16:05 WIB
Foto: Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/3/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar modal Indonesia telah resmi memiliki satu liquidity provider per hari ini, Senin, (11/8/2025). Penetapan ini setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan aturan liquidity provider pada Mei 2025.

"Tadi pagi kita sudah launching resmi launching dengan 1 liquidity provider yaitu Phintraco Sekuritas untuk menjalankan sebagai agent dari modal liquidity provider," ungkap Direktur Utama BEI Iman Rachman dalam konferensi pers HUT diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, di Jakarta.


Iman menjelaskan, peluncuran ini menjadi bagian dari sejumlah capaian dan produk baru BEI sejak Januari 2020. Salah satunya adalah perdagangan karbon yang sejak 26 September 2023 dibuka khusus untuk investor domestik, namun pada Januari 2024 kembali dapat diakses oleh investor asing.

Perdagangan karbon untuk investor asing ini mencatat transaksi hampir 50 ribu ton CO2 equivalent dengan nilai sekitar Rp4 miliar. Selain itu, pada 25 September, BEI meluncurkan kontrak berjangka indeks asing bekerja sama dengan MSCI Hong Kong untuk memperluas pilihan investasi di pasar modal.

Sejak 2021, BEI telah menerbitkan structured warrant tipe call, dan pada 10 Maret 2024 memperkenalkan tipe put. Structured warrant tipe put ini sudah mencapai tiga penerbitan dengan nilai Rp31 juta, melengkapi instrumen derivatif yang tersedia di pasar.

Pada 8 April, BEI melakukan penyesuaian Auto Rejection Bawah (ARB) dan trading halt dari 30% menjadi 15%. Selanjutnya, pada 2 Mei, cakupan structured warrant diperluas dari indeks IDX30 menjadi IDX80.

Terakhir, pada 9 Juli, BEI meluncurkan produk single stock futures dengan nilai kontrak Rp1 miliar. Produk ini mencatat transaksi 4 ribu kontrak sejak diluncurkan

Sebelumnya, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Irvan Cahyadi mengatakan bahwa liquidty provider menjadi lini bisnis baru bagi AB. Pemberlakuan liquidity provider saham diketahui bertujuan untuk menciptakan pasar modal yang lebih teratur, wajar, dan efisien sekaligus menarik bagi seluruh pelaku pasar, baik domestik maupun internasional.

"Prosesnya kami menyiapkan AB-nya, kita akan lihat review, audit. Harus memilki modal kerja Rp 100 miliar," kata Irvan dalam acara CNBC Investment Forum 2025 di Jakarta, Jumat (16/5/2025).


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jadi Influencer Keuangan Gak Bisa Sembarangan, OJK Beri Syarat