FoodAgri Insight

Video: Dihajar Tarif 19%, Produsen Udang RI Yakin Saingi India-Vietnam

CNBC Indonesia TV, CNBC Indonesia
Senin, 11/08/2025 12:48 WIB
Jakarta, CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia- Tarif resiprokal 19% yang diterapkan pemerintah AS kepada Indonesia menjadi tantangan baru bagi sektor komoditas ekspor Indonesia yang mengandalkan Negeri Paman Sam sebagai pasar utama, salah satunya industri olahan perikanan seperti udang.

Industri budidaya perikanan khususnya budidaya udang vannamei, PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG)telah merasakan dampak tekanan tarif impor AS yang tercermin dari kenaikan harga meski kondisi ini juga dirasakan produsen dari Vietnam, India, Thailand dan Ekuador.

Direktur PT Agro Bahari Nusantara, Brandon Limbono menyebutkan India yang merupakan pengekspor terbesar ke AS terkena tarif 50%. Sehingga jika dibandingkan dengan Indonesia yang mendapat tarif 19% maka hal ini bisa menjadi peluang bagi produsen RI untuk mengambil celah ini.

Dalam mengantisipasi dampak tarif 19% bagi industri dan stakeholder terkait, UDNG berfokus pada peningkatan kualitas untuk menjaga daya saing di pasar AS. Di sisi lain UDNG juga melihat potensi pasar baru termasuk Uni Eropa, Timur tengah hingga Afrika.

Seperti apa dampak tarif impor AS dan bagaimana industri udang mengantisipasinya? Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan Direktur PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG), Brandon Limbono dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Senin, 11/08/2025)