Bos LPS: Jangan Terlalu Percaya Ekonom Luar, Ini Buktinya!
Jakarta, CNBC Indonesia — Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa mengingatkan agar Indonesia tidak terlalu bergantung pada pandangan para ahli ekonomi luar negeri dalam menyikapi arah perekonomian nasional.
Menurutnya, banyak prediksi global yang terbukti tidak sepenuhnya akurat dan malah bisa menimbulkan kekhawatiran berlebihan.
"Boleh saja kita pegang prediksi ahli-ahli ekonomi dunia, tapi jangan takut-takut amat selama kita tahu apa yang kita kerjakan," ujar Purbaya dalam acara LPS Financial Festival 2025 di Surabaya, Kamis (7/8/2025).
Purbaya mencontohkan, meski sempat dikritik karena pandangannya yang berbeda dengan konsensus internasional, nyatanya proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia justru terus membaik.
"Saya sering dikritik waktu IMF turunkan proyeksi ekonomi Indonesia, semua langsung ikut pesimis. Saya bilang, jangan percaya begitu saja," katanya.
Dia menjabarkan data proyeksi IMF justru membenarkan narasi yang dia bangun sejak awal. IMF pada April 2025 memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,8%. Akan tetapi tiga bulan setelahnya IMF mengerek proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3%.
"Indonesia juga naik dari 4,7% ke 4,8%. Mungkin bulan depan jadi 5%," katanya.
Tak hanya soal Indonesia, Purbaya juga menyoroti ketidaktepatan persepsi terhadap ekonomi Amerika Serikat. Ia menyebut bahwa banyak pihak sempat menilai ekonomi AS akan terpuruk, namun faktanya tumbuh 3% pada kuartal II-2025.
"Negara yang dianggap jadi sumber ketidakpastian ternyata malah tumbuh optimal," ujarnya.
Lebih jauh, Purbaya menekankan pentingnya Indonesia memiliki arah sendiri dalam menghadapi ketidakpastian global, alih-alih hanya mengikuti opini internasional.
"Selama 25 tahun saya amati, tiap tahun selalu ada yang namanya ketidakpastian. Jadi jangan takut, yang penting kita tahu mau ke mana," tegasnya.
(mkh/mkh)