
Otomotif Keok, Industri Mulftinance BIsa Cari Cuan dari Sini

Jakarta, CNBC Indonesia — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan penyaluran pembiayaan dari industri multifinance akan tetap tumbuh positif hingga akhir tahun 2025, walau penjualan kendaraan bermotor sedang lesu.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman mengatakan pertumbuhan itu didorong oleh diversifikasi portofolio pembiayaan yang semakin kuat. Ia merincikan, portofolio yang lebih kuat itu seperti pembiayaan multiguna, pembiayaan produktif di sektor UMKM, dan pembiayaan berbasis ekosistem digital.
"Potensi pertumbuhan piutang tetap terbuka seiring dengan penyesuaian strategi bisnis dengan kebutuhan pasar," kata Agusman dalam keterangannya, Rabu (6/8/2025).
Dia melanjutkan, peluang yang dapat dimanfaatkan antara lain adalah digitalisasi proses pembiayaan, kolaborasi dengan ekosistem e-commerce dan ride-hailing. Dalam ride hailing, multifinance berpeluang memfasilitasi kepemilikan kendaraan bagi mitra pengemudi melalui skema pembiayaan kendaraan produktif yang terintegrasi dengan platform digital).
Selain itu, Agusman menyebut juga ada peluang dari pembiayaan kendaraan listrik yang selaras dengan arah kebijakan transisi energi nasional.
Lebih lanjut, potensi pembiayaan sektor produktif, terutama UMKM di daerah, membuka ruang ekspansi baru yang dapat mendukung pertumbuhan piutang.
Namun, Agusman tak menampik bahwa di tengah peluang yang ada, industri multifinance dihadapi berbagai tantangan, antara lain risiko kredit terkait kemampuan membayar pinjaman oleh masyarakat, persaingan antar pelaku industri, serta perlunya efisiensi operasional di tengah tingginya biaya dana (cost of fund).
"Industri multifinance terus didorong untuk memperkuat manajemen risiko dan mengakselerasi transformasi digital secara terencana guna memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan berkualitas," imbuhnya.
Adapun pertumbuhan piutang multifinance melambat signifikan per Juni 2025. Data OJK menunjukkan penyaluran pembiayaan oleh perusahaan pembiayaan sebesar Rp 501,83 triliun pada bulan keenam tahun ini atau hanya naik 1,96%.
Pertumbuhan piutang mulitifnance tersebut merupakan yang terendah sejak awal tahun. Padahal pada pertengahan tahun lalu, piutang multifinance masih dapat tumbuh dua digit atau mencapai 10,82% pada Juni 2024.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Badai PHK Belum Berakhir, OJK Beri Peringatan ke Industri Multifinance
