Bursa Asia Galau, Trump Ancam Tarif Baru Buat Semikonduktor & Obat

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
06 August 2025 08:32
Kantor pusat KEB Hana Bank di Seoul, Korea Selatan, Kamis, 23 Juli 2020. (AP/Ahn Young-joon) (AP Photo/Ahn Young-joon)
Foto: Kantor pusat KEB Hana Bank di Seoul, Korea Selatan, Kamis, 23 Juli 2020. (AP/Ahn Young-joon)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia-Pasifik bergerak bervariasi pada perdagangan Rabu (6/8/2025), menyusul pelemahan di Wall Street. Investor mencermati data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan serta pernyataan Presiden AS Donald Trump soal tarif baru.

Trump mengatakan akan mengumumkan tarif atas produk semikonduktor dan chip dalam waktu dekat. "Kami ingin produksi itu dilakukan di Amerika Serikat," ujar Trump dalam pernyataan pada Selasa waktu setempat, dilansir dari CNBC.com.

Terkait rencananya mengenakan tarif untuk produk farmasi, Trump menyebut angka maksimum bisa mencapai 250%. Ini menjadi ancaman tarif tertinggi yang pernah disampaikannya.

Dalam wawancara yang sama, Trump juga mengungkapkan tengah mempertimbangkan empat kandidat untuk posisi Ketua Federal Reserve selanjutnya. Namun, Menteri Keuangan Scott Bessent tidak termasuk dalam daftar tersebut karena ingin tetap di posisinya sekarang.

Di kawasan, indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 0,38% pada pembukaan perdagangan. Sementara indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,12% dan Topix naik 0,45%.

Di Korea Selatan, indeks Kospi melemah 0,64% dan Kosdaq turun 0,57%. Sentimen global membayangi pergerakan bursa kawasan.

 


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Dibuka Volatil, Pasar Lagi Prediksi Isi Kepala Trump

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular