IHSG Dibuka Galau, Investor Sudah Mulai Aksi Profit Taking?

fsd, CNBC Indonesia
04 August 2025 09:04
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (23/6/2025). (CNBC Indonesia/ Faisal Rahman)
Foto: Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (23/6/2025). (CNBC Indonesia/ Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 0,2% atau menguat 14,73 poin ke level 7.552,49 pagi ini, Senin (4/8/2025). Akan tetapi beberapa menit selang pembukaan IHSG maslah tercatat turun ke zona merah.

Sebanyak 225 saham naik, 66 turun, dan 323 tidak bergerak pagi ini. Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 184 miliar yang melibatkan 262 juta saham dalam 36.109 kali transaksi.

Pasar Asia-Pasifik diperdagangkan variatif pada Senin (4/8/2025), seiring investor mencermati putaran tarif baru Amerika Serikat dan laporan tenaga kerja yang mendorong Wall Street melemah pada akhir pekan lalu.

Kondisi tersebut turut memicu spekulasi bahwa The Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada bulan depan. Selain itu, pelaku pasar juga mengalihkan perhatian ke harga minyak usai OPEC+ menyepakati serangkaian kenaikan produksi.

Pasar Asia memulai perdagangan awal pekan dengan pergerakan campuran. Indeks acuan Jepang Nikkei 225 anjlok 2,05%, sedangkan Topix turun 1,86% pada pukul 08.11 waktu Singapura.

Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat tipis 0,13%, sementara Kosdaq naik 0,53%. Adapun indeks acuan Australia S&P/ASX 200 melemah 0,21%.

Investor masih mencermati kebijakan tarif terbaru AS yang meningkatkan kekhawatiran terhadap laju inflasi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Di saat yang sama, harga minyak juga menjadi sorotan menyusul keputusan OPEC+ untuk meningkatkan produksi.

Sementara itu, pasar keuangan RI bersiap menghadapi pekan penuh tantangan mulai dari hasil data-data ekonomi RI yang telah rilis pada akhir pekan kemarin, pertumbuhan ekonomi RI kuartal II 2025 hingga negosiasi tarif antara Amerika Serikat (AS) dengan China.

Musim rilis kinerja keuangan juga masih menjadi sentimen terkuat yang mendorong laju pergerakan IHSG. Kenaikan tajam pada Juli 2025 dapat memicu aksi taking profit pada pekan ini.

Akan tetapi jika terjadi penurunan pada IHSG, hal tersebut hanyalah koreksi wajar. Mengingat kini investor asing kini telah mulai kembali melirik saham-saham Tanah Air yang berpotensi melaju bullish efek dari hasil kinerja keuangan yang cukup baik.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Dibuka Naik 0,21%, Kembali Uji Level 7.200

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular