Pasar Asia Galau, Investor Pantau Ketat Tarif AS & Kebijakan OPEC+

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
Senin, 04/08/2025 08:35 WIB
Foto: via REUTERS/Yonhap News Agency

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar Asia-Pasifik diperdagangkan variatif pada Senin (4/8/2025), seiring investor mencermati putaran tarif baru Amerika Serikat dan laporan tenaga kerja yang mendorong Wall Street melemah pada akhir pekan lalu.

Kondisi tersebut turut memicu spekulasi bahwa The Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada bulan depan. Selain itu, pelaku pasar juga mengalihkan perhatian ke harga minyak usai OPEC+ menyepakati serangkaian kenaikan produksi.


Pasar Asia memulai perdagangan awal pekan dengan pergerakan campuran. Indeks acuan Jepang Nikkei 225 anjlok 2,05%, sedangkan Topix turun 1,86% pada pukul 08.11 waktu Singapura.

Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat tipis 0,13%, sementara Kosdaq naik 0,53%. Adapun indeks acuan Australia S&P/ASX 200 melemah 0,21%.

Investor masih mencermati kebijakan tarif terbaru AS yang meningkatkan kekhawatiran terhadap laju inflasi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Di saat yang sama, harga minyak juga menjadi sorotan menyusul keputusan OPEC+ untuk meningkatkan produksi.

OPEC+ menyebut ekonomi yang sehat dan rendahnya stok sebagai alasan utama di balik kebijakan itu. "Dengan harga minyak yang masih cukup kuat di kisaran US$70, OPEC+ merasa percaya diri terhadap fundamental pasar," kata Amrita Sen, Co-Founder Energy Aspects.

Pada perdagangan awal sesi Asia, harga minyak Brent turun 43 sen atau 0,62% menjadi US$69,24 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS melemah 39 sen atau 0,58% ke level US$66,94 per barel.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Racikan Investasi MI Saat The Fed "Ngerem" Pangkas Bunga Acuan