Perusahaan Warren Buffet Jadi Korban Tarif Trump, Laba Merosot 4%

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
03 August 2025 17:45
File Photo: Berkshire Hathaway CEO Warren Buffett plays bridge during the Berkshire annual meeting weekend in Omaha, Nebraska May 3, 2015. REUTERS/Rick Wilking/File Photo
Foto: Warren Buffett, pemilik Berkshire Hathaway (REUTERS/Rick Wilking)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan milik investor ternama Amerika Serikat, Warren Buffett, yakni Berkshire Hathaway mengalami penurunan laba operasional pada kuartal II-2025.

Laba operasional Berkshire, yang mayoritas berasal dari bisnis sepenuhnya dimiliki perusahaan, termasuk asuransi dan perkeretaapian, telah turun 4% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi US$ 11,16 miliar pada kuartal II-2025.

Perusahaan konglomerasi itu memperingatkan dampak negatif dari tarif AS yang tinggi ke negara-negara mitra dagang utamanya. Manajemen mengatakan, tarif Trump sebagai peristiwa dunia yang menimbulkan ketidakpastian tinggi.

"Masih terdapat ketidakpastian yang cukup besar mengenai hasil akhir dari peristiwa-peristiwa ini," tertulis dalam laporan keuangan terbaru perusahaan milik Warren Buffet itu, sebagaimana dilansir CNBC Internasional, Minggu (3/8/2025).

Meski demikian, penurunan laba operasional Berkshire disebutkan dalam laporan itu dipengaruhi oleh penurunan underwriting asuransi. Sementara itu, untuk unit bisnis perkeretaapian, energi, manufaktur, jasa, dan ritel semuanya mencatat laba yang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

Konglomerat yang berkantor pusat di Omaha itu lalu kembali mengeluarkan peringatan keras tentang tarif Presiden AS Donald Trump dan dampak potensialnya terhadap berbagai bisnisnya.

"Sangat mungkin ada konsekuensi negatif terhadap sebagian besar, jika tidak semua, bisnis operasional kami, serta terhadap investasi kami dalam sekuritas ekuitas, yang dapat secara signifikan memengaruhi hasil kami di masa mendatang," katanya.

Kas Buffett tercatat masih sebesar US$ 344,1 miliar masih mendekati rekor tertinggi, meskipun sedikit lebih rendah dari level US$ 347 miliar pada akhir Maret.

Berkshire mencatatkan penjualan bersih saham selama 11 kuartal berturut-turut, menjual ekuitas senilai US$ 4,5 miliar dalam enam bulan pertama tahun 2025.

Konglomerat itu juga tidak membeli kembali saham apa pun pada paruh pertama tahun 2025 meskipun sahamnya turun lebih dari 10% dari rekor tertinggi.

Berkshire mencatat kerugian sebesar US$ 3,8 miliar dari sahamnya di Kraft Heinz, yang telah lama berkinerja buruk bagi konglomerat tersebut.

Perusahaan raksasa di bidang barang konsumsi ini telah mengincar spin-off dari bisnis grosirnya. Dua eksekutif Berkshire mengundurkan diri sebagai direktur dari dewan direksi Kraft Heinz pada bulan Mei.

Laporan pendapatan Berkshire ini merupakan yang pertama sejak Buffett yang berusia 94 tahun mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO pada akhir 2025.

Greg Abel, wakil ketua operasi non-asuransi Berkshire, akan mengambil alih posisi CEO, sementara Buffett akan tetap menjadi ketua dewan Berkshire.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Klaim Didukung Warren Buffett Soal Tarif, Berkshire Bantah Keras

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular