Danantara Larang Komisaris BUMN-Anak Usaha Dapat Tantiem & Insentif

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
01 August 2025 15:22
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani menyampaikan paparan dalam acara International Conference on Infrastructure/ICI 2025, di JICC, Jakarta, Kamis (12/6/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani menyampaikan paparan dalam acara International Conference on Infrastructure/ICI 2025, di JICC, Jakarta, Kamis (12/6/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) melarang anggota Dewan Komisaris BUMN dan Anak Usaha BUMN mendapatkan tantiem, insentif, dan penghasilan dalam bentuk lainnya yang dikaitkan dengan kinerja Perusahaan. Pelarangan mendapatkan insentif termasuk dalam bentuk insentif kinerja, insentif khusus, dan/atau insentif jangka panjang.

Aturan tersebut tertuang dalam surat edaran BPI Danantara yang ditandatangani oleh Kepala Badan Pelaksana Rosan Roeslani.

Larangan tersebut dalam rangka menerapkan standar tata kelola perusahaan yang baik yang berlaku di level nasional maupun internasional untuk menjaga kepentingan BUMN dan semua pemangkuan kepentingan.

Danantara menetapkan bahwa anggota Direksi BUMN dan Anak Usaha BUMN, untuk mendapatkan tantiem, insentif dan/atau penghasilan dalam bentuk lainnya yang dikaitkan dengan kinerja perusahaan, harus didasarkan pada laporan keuangan yang sebenar-benarnya dari hasil operasi perusahaan.

Selain itu juga harus merefleksikan kegiatan usaha yang berkelanjutan (sustainable), serta bukan merupakan hasil aktivitas semu pencatatan akuntansi atau laporan keuangan seperti namun tidak terbatas pada pengakuan pendapatan sebelum waktunya dan atau tidak mencatatkan beban untuk memperbesar laba perusahaan (financial statement fraud/manipulation).

"Dalam hal terdapat hasil usaha yang sifatnya "one-off" (sebagai contoh revaluasi aset, penjualan aset, kuasi reorganisasi dan sejenisnya) atau "windfall'", maka harus dikeluarkan dari perhitungan," bunyi aturan tersebut dikutip, Jumat (1/8).

Adapun daftar BUMN sebagai berikut:

1. PT Danantara Asset Management (Persero)
2. PT Bahana Mitra Investa (Persero)
3. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
4. PT Pertamina (Persero)
5. PT Adhi Karya (Persero) Tbk
6. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
7. PT Waskita Karya (Persero) Tbk
8. PT Brantas Abipraya (Persero)
9. PT Hutama Karya (Persero)
10. PT Jasa Marga (Persero) Tbk
11. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
12. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
13. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
14. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
15. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
16. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
17. PT Kereta Api Indonesia (Persero)
18. PT Pos Indonesia (Persero)
19. PT Industri Kereta Api (Persero)
20. PT Pelabuhan Indonesia (Persero)
21. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)
22. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
23. PT Varuna Tirta Prakasya (Persero)
24. PT Bio Farma (Persero)
25. PT Len Industri (Persero)
26. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
27. PT Mineral Industri Indonesia (Persero)
28. PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero)
29. PT Rajawali Nusantara (Persero)
30. PT Pupuk Indonesia (Persero)
31. PT Agrinas Jaladri Nusantara (Persero)
32. PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
33. PT Agrinas Palma Nusantara (Persero)
34. PT Reasuransi Indonesia (Persero)
35. PT ASABRI (Persero)
36. PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero)
37. PT TASPEN (Persero)
38. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
39. PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)
40. PT Danareksa (Persero)
41. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
42. PT Pengusahaan Daerah Industri Pulau Batam (Persero)
43. PT Industri Kapal Indonesia (Persero)
44. PT Boma Bisma Indra (Persero)
45. PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero)
46. PT Produksi Film Negara (Persero)
47. PT Dok dan Perkapalan Kodia Bahari (Persero)
48. PT Amarta Karya (Persero)
49. PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)
50. PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)
51. PT Semen Kupang
52. PT Primissima
53. PT Rekayasa Industri
54. PT Perkebunan Nusantara IV
55. PT Sinergi Gula Nusantara
56. PT Perkebunan Nusantara I
57. PT Angkasa Pura Indonesia
58. PT Sarinah
59. PT Pengembangan Pariwisata Indonesia
60. PT Hotel Indonesia Natour
61. PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko
62. PT Asuransi Kredit Indonesia
63. PT Asuransi Jasa Indonesia
64. PT Jasa Raharja
65. PT Jaminan Kredit Indonesia
66. PT Pegadaian
67. PT Permodalan Nasional Madani
68. PT Bank Syariah Indonesia Tbk
69. PT Kimia Farma Tbk
70. PT Indofarma Tbk
71. PT Industri Nuklir Indonesia
72. PT SUCOFINDO
73. PT Surveyor Indonesia
74. PT Kawasan Industri Wijayakusuma
75. PT Nindya Karya
76. PT Kliring Berjangka Indonesia
77. PT Kawasan Industri Medan
78. PT Kawasan Industri Makassar
79. PT Kawasan Berikat Nusantara
80. PT Timah Tbk
81. PT Antam Tbk
82. PT Bukit Asam Tbk
83. PT Indonesia Asahan Aluminium
84. PT Pindad
85. PT Dirgantara Indonesia
86. PT Dahana
87. PT PAL Indonesia
88. PT Perusahaan Gas Negara Tbk
89. PT Energy Management Indonesia
90. PT Perikanan Indonesia
91. PT Sang Hyang Seri
92. PT Garam
93. PT Perusahaan Perdagangan Indonesia
94. PT Berdikari
95. PT Semen Baturaja Tbk
96. PT Perusahaan Pengelola Aset
97. PT Petrokimia Gresik
98. PT Pupuk Iskandar Muda
99. PT Pupuk Kujang
100. PT Pupuk Kalimantan Timur
101. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
102. PT Balai Pustaka
103. Untuk setiap Anak Usaha BUMN


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Danantara Janji Tak Pakai Tabungan Nasabah Bank untuk Investasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular