
Pendapatan Turun 88%, AMMN Bukukan Rugi Rp 2,52 Triliun

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) merugi pada semester pertama 2025. Kondisi ini berbeda dari semester pertama 2024 yang masih membukukan keuntungan.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, AMMN mencatatkan rugi yang diatribusikan kepada pemilik induk senilai US$153,51 juta atau setara Rp 2,52 triliun (asumsi kurs Rp 16.400/US$). Padahal pada semester pertama 2024 mencatatkan laba sebesar US$ 443,63 juta (Rp 7,27 triliun).
Pembalikan kondisi menjadi rugi tersebut akibat pendapatan yang ambles pada paruh pertama 2025.
AMMN hanya mampu mencatatkan pendapatan sebesar US$182,6 juta sepanjang periode Januari hingga Juni 2025. Posisi tersebut anjlok 88,12% dari raihan pada periode yang sama tahun lalu senilai US$1,54 miliar.
Adapun laba kotor perusahaan yang berhasil diraup senilai Rp55,7 juta atau anjlok 93% dibandingkan periode yang sama tahuns ebelumnya senilai US$851,89 juta.
Kemudian AMMN juga mencatatkan rugi operasional senilai US$30,21 juta per 30 Juni 2024. Raihan tersebut berbanding terbalik dengan laba yang diraih pada semester pertama 2024 senilai US$785,18 juta.
Total Aset AMMN tercatat US$12,68 miliar per 30 Juni 2025, meningkat 14,03% dari posisi 31 desember 2024.. Hal ini karena adanya kenaikan kas dan setara kas yang meningkat menjadi US$1 miliar atau US$247,89 juta dari 31 Desember 2024.
Kemudian liabilitas perusahaan tercatat US$7,62 miliar pe 30 Juni 2025 atau meningkat US$1,75 miliar dari posisi 31 Desember 2024.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emiten Tambang Salim (AMMN) Raup Laba Rp10,51 T
