
Vale (INCO) Pede Efisiensi Capex 3 Proyek Smelter Bisa Capai 15%

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menyatakan efisiensi belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk tiga proyek utama yang tengah digarap tahun ini bisa mencapai 15%.
Ketiga proyek tersebut merupakan proyek pemurnian dan pemrosesan (smelter) nikel yang tengah dibangun di dalam negeri dengan total nilai investasi sekitar US$9 miliar atau setara Rp130 triliun.
Presiden Direktur Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan penggunaan dana hasil aksi rights issue saat ini banyak diarahkan untuk pengembangan tambang. Ia menambahkan, alokasi belanja terbesar terjadi pada 2025 untuk pengembangan tiga tambang sekaligus.
"Dari sisi saving, kami di tahun ini cukup banyak bisa merealisasikan saving, terutama untuk capex ditambang," jelas Bernadus dalam konferensi pers hasil RUPSLB Vale Indonesia, di Jakarta, Senin, (28/7/2025).
Menurutnya, konsentrasi belanja untuk proyek smelter baru akan meningkat pada akhir 2026 atau awal 2027. Sementara itu, pada tahun ini dan 2025, dana masih banyak terserap untuk aktivitas penambangan.
Menambahkan, Chief Financial Officer (CFO) Vale Indonesia Rizky Andhika Putra mengatakan efisiensi capex diperkirakan terjadi pada ketiga proyek besar perusahaan saat ini. Dia menyebut angka efisiensi tersebut bisa mencapai sekitar 15%, sesuai dengan estimasi internal perusahaan.
"Yang jelas sudah ada efisiensi yang sudah kita dapatkan. Ya kurang lebih itu (15% efisiensi)," ungkap Rizky.
Diketahui, Vale Indonesia telah mengeluarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,4 triliun (asumsi kurs Rp 16.301) sepanjang semester I-2025.
Jumlah tersebut setara 27,8% dari anggaran belanja modal yang dialokasikan untuk tahun ini sebesar US$ 540 juta.
Head of Corporate Finance & Investor Relations INCO Andaru Brahmono Adi mengungkapkan bahwa pihaknya sebelumnya menganggarkan capex senilai US$ 600 juta. Namun, perusahaan tambang itu berhasil merampingkannya.
"Kita melakukan beberapa improvement, jadi secara capex untuk tahun ini pun bisa lebih turun," ungkap Andaru saat ditemui di Jakarta, Jumat (18/7/2025).
Ia menyebut, pengeluaran belanja modal yang dialokasikan perusahaan untuk tahun ini lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vale Indonesia (INCO) Akan Rampungkan 3 Pabrik Nikel Baru
