Vale (INCO) Bidik Target Balik Modal Proyek Nikel 5 Tahun Lagi

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
Selasa, 29/07/2025 08:15 WIB
Foto: (CNBC Indonesia/Romys Binekasri)

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Vale Indonesia Tbk (INCO) memberi sinyal target balik modal dari proyek tambang nikel. Manajemen membidik proyek nikel mencapai break even point (BEP) dalam waktu mendekati 5 tahun.

"Ya, itu mendekati lima, tapi rangenya memang tergantung juga nanti kondisi pasar. Nah kan kalau kita lihat pun kondisinya di range 5-10 mendekati 5," ungkap Chief Financial Officer (CFO) PT Vale Indonesia Tbk (INCO), Rizky Andhika Putra,

Rizky menegaskan bahwa masing-masing proyek memiliki waktu mulai yang berbeda, sehingga waktu pengembalian modalnya pun akan bervariasi.


Sebagai gambaran, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) saat ini tengah membangun setidaknya tiga proyek pemurnian dan pemrosesan (smelter) nikel di dalam negeri dengan total investasi mencapai US$ 9 miliar atau setara Rp 130 triliun.

Vale  membangun pabrik nikel di tiga wilayah di Sulawesi yakni di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Ketiga proyek pabrik nikel investasi jumbo tersebut berbasis hilirisasi ekonomi hijau dan rendah karbon.

Perlu diketahui, ketiga proyek tersebut antara lain proyek smelter nikel berteknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, bekerja sama dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co dan Ford Motor Co. Smelter ini akan memproduksi 120 ribu ton per tahun Mixed Hydroxide Precipitate (MHP).

Kedua, proyek smelter nikel di Morowali, Sulawesi Tengah, bekerja sama dengan Shandong Xinhai Technology Co., Ltd (Xinhai).

Kemudian, proyek smelter HPAL di Sorowako, Sulawesi Selatan, juga bekerja sama dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Emas Rontok, Risiko Global Dinilai Mereda