Haji Isam Panen! Laba Jhonlin (JARR) Lompat 82,6% Yoy Semester I 2025

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
28 July 2025 16:20
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) membukukan laba bersih sebesar Rp 160,39 miliar pada semester I-2025. Realisasi itu melesat 82,6% secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 87,85 miliar.

Merinci laporan keuangannya yang berakhir pada periode 30 Juni 2025, penjualan tercatat sebesar Rp 2,04 triliun, meningkat 18,6% yoy dari Rp 1,72 triliun pada semester I-2024. Lini pendapatan terbesar berasal dari penjualan fatty acid methyl ester (FAME) yang tercatat sebesar Rp 1,72 triliun.

Beban pokok penjualan juga ikut terkerek 12,74% yoy menjadi Rp 1,74 triliun. Alhasil, emiten produsen biodiesel dan pengelola kebun kelapa sawit ini mencetak laba kotor sebesar Rp 300,1 miliar, naik dari Rp 175,8 miliar.

Secara operasional, laba JARR tercatat sebesar Rp 263,1 miliar atau melonjak 81,3% dari periode yang sama tahun lalu.

Bila dirinci, penjualan terbesar JARR adalah fatty acid methyl ester (FAME) yang naik 11,43% yoy menjadi Rp 1,72 triliun. FAME berkontribusi 85% terhadap total penjualan perusahaan. 

Sebagaimana diketahui FAME merupakan senyawa yang dibutuhkan untuk membuat biodiesel. JARR tercatat memiliki pabrik biodiesel dengan kapasitas 1.500 ton per hari (TPD).

JARR menilai bisnis biodiesel di Indonesia berkembang pesat, terutama sejak diterapkan program mandatori campuran biodiesel seperti B20, B30, hingga B35 dan B40 dan seterusnya.

Sementara itu, segmen bisnis lain JARR juga tercatat tumbuh pesat. Minyak goreng naik 129,73% menjadi Rp 47,23 miliar. Lalu palm fatty acid distillate crude naik 81,06% menjadi Rp 105,18 miliar dan glycerine naik 64,26% yoy menjadi Rp 111,44 miliar.

Mengutip laporan keuangan, penjualan JARR naik seiring dengan penyerapan dari pihak ketiga, utamanya PT Pertamina Patra Niaga. Nilai penjualan kepada subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) tersebut tumbuh 47,83% yoy menjadi Rp 1,11 triliun. 

Hal itu menutupi nilai penjualan kepada Badan Pengelola Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit dan PT AKR Corporindo yang masing-masing turun 45,62% yoy dan 37,13% yoy.

Adapun total aset JARR per 30 Juni 2025 tercatat sebesar Rp 4,04 triliun, sedikit turun dari posisi akhir tahun 2024 sebesar Rp 4,11 triliun.

Total liabilitas turun menjadi Rp2,23 triliun dari Rp2,40 triliun pada akhir tahun lalu. Di sisi lain, ekuitas perusahaan mengalami peningkatan menjadi Rp 1,81 triliun, naik dari Rp 1,70 triliun pada akhir tahun lalu.

Sebagai informasi, penerima manfaat terakhir JARR adalah Samsudin Andi Arsyad atau Haji Isam. Dia menguasai JARR melalui PT Eshan Agro yang menggenggam 86,64%.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jadi Bos Besar di Usia 20-an, Segini Kekayaan Anak Haji Isam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular