Danantara Siapkan Solusi Buat Konsorsium BUMN di Proyek Kereta Cepat

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Senin, 28/07/2025 13:45 WIB
Foto: KA Cepat Whoosh. (Dok. KCIC)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan menyiapkan solusi pembayaran utang dan penyehatan perusahaan BUMN yang tergabung dalam konsorsium proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.

Sebab, kereta cepat masuk dalam rencana kerja Danantara Asset Management pada klaster restrukturisasi yang dijalankan hingga akhir tahun ini.


Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria, mengatakan nantinya Danantara akan mengusulkan beberapa langkah alternatif terkait penyelesaian utang-utang dari proyek tersebut kepada pemerintah.

"Jadi memang kereta cepat ini sedang kita pikirkan dan segera akan kita usulkan nanti," ujarnya saat ditemui di gedung DPR RI Jakarta, dikutip Senin (28/7).

Seperti diketahui, perusahaan pelat merah yang tergabung dalam PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), diantaranya, Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), dan PT Perkebunan Nusantara I (Persero) (PTPN).

Keempat BUMN tersebut memiliki kepemilikan 60% saham di PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku pengelola Whoosh.

"Solusinya masih ada beberapa alternatif yang akan kita sampaikan kepada pemerintah mengenai penyelesaian daripada kereta cepat ini. Supaya mana kita ketahui kan kereta cepat ini hasil konsorsium ya antara perusahaan kita. Dan di dalam internal kita sendiri ada KA Indonesia ada WIKA ada Jasa Marga," ungkapnya.

Dony menyebut, Danantara sedang melakukan evaluasi dari sisi operasional perusahaan dan sisi utang. "Ini juga operasionalnya sedang kita lihat memang nanti solusi jangka panjangnya mengenai hutang-hutang daripada konsorsium ini yang cukup besar. Ini yang nanti akan kita sampaikan (ke pemerintah)," imbuhnya.

Namun, Dony memastikan, dalam penyelesaian utang-utang BUMN terkait pada proyek Whoosh tidak akan mengganggu kinerja perusahaan.

"Tapi kita ingin penyelesaian kali ini sebuah komprehensif dan tidak mengganggu kepada kinerja kereta api Indonesia ke depannya," pungkasnya.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Efek Danantara! 7 Saham Ini Tiba-Tiba Melonjak Tajam