7 BUMN Karya Bakal Jadi 3 Perusahaan, Ini Kata Bos Danantara
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah, melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) berencana akan melanjutkan rencana merger BUMN karya di semester II tahun ini.
Chief Operating Officer (COO) Dony Oskaria memperkirakan, nanti-nya dari 7 perusahaan BUMN karya akan dijadikan 3 perusahaan yang akan bertahan dan fokus bisnis-nya hanya di bidang kontraktor saja.
"Jadi anak-anak perusahaan yang tidak menjadi kontraktornya yang selama ini menjadi beberapa sumber permasalahan yang akan kita kelompokkan," ujarnya dikutip Senin (28/7).
Rencananya, aksi korporasi tersebut masuk dalam rencana kerja lima bulan ke depan. "Diantaranya salah satu yang pasti ada merger-nya pasti. Jadi, pengurangan daripada jumlah BUMN Karya sedang kami kaji," ungkapnya.
Dony mengungkapkan, terkait merger BUMN karya masih dikaji. Meskipun masyarakat telah mengetahui rencana efisiensi tersebut.
"Karena ini udah jadi publik ya kan tadi kan kita sudah sampaikan di RDP yang konsultasi dengan Profesional Jadi salah satunya diantaranya ada pengurangan dan konsolidasi Kita lagi menghitung," ungkapnya.
Selain perusahaan karya, lanjutnya, agenda konsolidasi yang akan dilakukan oleh anak usahanya melalui PT. Danantara Aset Manajemen juga meliputi sektor lainnya, seperti bisnis pupuk, rumah sakit, hotel, gula, hilirisasi minyak, asuransi, manajemen aset, dan kawasan industri.
"PT Pupuk Indonesia menjadi salah satu perusahaan yang tangguh ke depan. Ini juga menjadi prioritas kami, terutama karena ada kebijakan pemerintah agar Indonesia mencapai swasembada pangan," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, pihaknya akan menata ulang rencana penggabungan perusahaan pelat merah di sektor karya.
Pada rencana awal, 7 perusahaan BUMN karya akan digabung menjadi 3 perusahaan. Namun, kata Erick, tidak menutup kemungkinan berubah dari rencana sebelumnya yaitu, menggabungkan 7 perusahaan BUMN karya menjadi 3 perusahaan bahkan hanya 1 perusahaan saja.
"Nah kalau saya melihat dari 7 ke 3 sampai hari ini masih bisa kalkulasinya baik. Tapi kalau nanti kita lihat 2-3 bulan ini seperti apa, ya bukan tidak mungkin efisiensi merger karya dari 3 bisa saja ke 2 bahkan ke 1, tapi ini masih perlu kajian saya rasa," ujarnya saat rapat dengan Komisi VI DPR RI Jakarta.
Erick mengaku, proses penggabungan BUMN karya memakan waktu lama, namun dengan adanya UU BUMN yang baru, proses merger dan aksi korporasi lainnya dapat lebih cepat.
"Yang kemarin memakan 2-3 tahun karena proses banyak kementerian mungkin kita proses merger-nya bisa lebih cepat kalau memang RUU BUMN itu berlaku," sebutnya.
Sebagai informasi, pembentukan holding BUMN Karya dilakukan agar setiap perusahaan memiliki spesialisasi dan menghindari persaingan di sektor serupa. Dengan demikian kinerja keuangan perusahaan BUMN karya dapat kembali sehat.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa Hutama Karya dan Waskita Karya akan berfokus pada proyek jalan tol, non-tol, institusional building, dan juga residential commercial.
Sementara itu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) dan PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) akan berfokus pada proyek seaport, airport, dan akan tetap masuk di residensial karena masih ada aset-aset yang tertinggal sebelumnya.
Lalu penggabungan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) dan PT Nindya Karya (Persero) akan berfokus pada proyek pembangunan infrastruktur air, rel, dan juga tentu beberapa konteks lainnya.
(ayh/ayh)