Menanti Negosiasi AS-China, Gerak Bursa Asia Bervariasi

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
28 July 2025 08:53
A man walks in front of an electronic stock board showing Japan's Nikkei 225 index at a securities firm in Tokyo Wednesday, June 17, 2020. Major Asian stock markets declined Wednesday after Wall Street gained on hopes for a global economic recovery and Japan's exports sank. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Foto: Bursa Jepang (AP/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia — Bursa Asia-Pasifik diperdagangkan bervariasi pada awa pekan ini karena para investor menunggu rincian lebih lanjut mengenai pembahasan negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China, yang akan dimulai di Stockholm hari ini.

Pagi ini, Senin (28/7/2025), indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,85% dan indeks Topix yang lebih luas turun 0,44%.

Sementara Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,15% dan Kosdaq yang berkapitalisasi kecil bergerak datar, sedangkan untuk bursa Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 0,2%.

Mengutip CNBC Internasional, pembahasan negosiasi nantinya akan dipimpin oleh Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng.

Bessent mengatakan pada Fox Business bahwa ia berharap perpanjangan gencatan senjata perdagangan selama negosiasi, yang ia tambahkan akan mencakup berbagai topik yang lebih luas, seperti pembelian minyak Beijing dari Rusia dan Iran.

Pembicaraan AS-China ini dilakukan menyusul pengumuman Presiden AS Donald Trump bahwa AS telah mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa pada hari Minggu di Washington.

Presiden Trump sebelumnya telah mengancam akan mengenakan tarif 30% untuk sebagian besar barang impor dari mitra dagang terbesar AS tersebut.

Kontrak berjangka AS bergerak lebih tinggi setelah Trump mengumumkan tarif 15% untuk Uni Eropa. Ekuitas berjangka AS naik di awal jam perdagangan Asia setelah Presiden AS Donald Trump menurunkan tarif pada Uni Eropa menjadi 15%, dari sebelumnya 30%.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Anjlok Pagi Ini, IHSG Mesti Siap-Siap

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular