
Rupiah Ditutup Melemah, Dolar AS Naik Ke Rp16.305

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terpantau mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di hari terkahir perdagangan minggu ini.
Melansir dari Refinitiv, pada penutupan perdagangan Jumat (25/7/2025) rupiah berada di posisi Rp16.310/US$ atau turun 0,18%.
Dalam satu minggu ini rupiah mengalami pelemahan sebesar 0,15%, sekaligus memastikan tiga pekan beruntun rupiah melemah terhadap dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) per pukul 15.00 WIB terpantau mengalami penguatan sebesar 0,17% di level 97,53.
Pelemahan rupiah hari ini terjadi di tengah sentimen pasar global yang masih dibayangi oleh penguatan indeks dolar AS dalam perdagangan kemarin Kamis (24/7/2025).
Meskpun pada hari ini, penguatan dolar AS masih terbatas karena pasar masih mencermati ketidakpastian arah kebijakan moneter The Federal Reserve. Isu independensi The Fed kembali mencuat setelah Presiden AS Donald Trump bersitegang dengan Ketua The Fed Jerome Powell terkait pengeluaran renovasi kantor pusat bank sentral. Trump pun disebut terus menekan The Fed agar segera memangkas suku bunga lebih lanjut.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia juga menegaskan bahwa ruang penurunan suku bunga masih terbuka hingga akhir tahun 2025.
Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter (DKEM) BI, Firman Mochtar, menyampaikan bahwa inflasi Indonesia diperkirakan akan melandai ke bawah target 2,5% (dalam kisaran 1,5%-3,5%) yang membuka peluang pemangkasan lanjutan suku bunga BI Rate. Rupiah pun dinilai cukup stabil dengan kecenderungan menguat.
Dengan latar belakang tersebut, ruang pelonggaran moneter domestik dinilai masih terbuka. BI sendiri telah memangkas suku bunga acuan sebanyak tiga kali tahun ini yakni pada Januari, Mei, dan Juli yang masing-masing sebesar 25 bps, dan kini berada di level 5,25%.
Ke depan nilai tukar rupiah tetap akan bergantung pada perkembangan kebijakan moneter The Fed menjelang pertemuan FOMC pada 29-30 Juli 2025 atau pekan depan.
(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gerak 'Roller Coaster' Rupiah di Semester I-2025, Dolar Masih Perkasa