IHSG Pesta 11 Hari, Saham Ini Malah Boncos

mkh, CNBC Indonesia
21 July 2025 19:20
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG, Senin (22/11/2021) (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau hari ini, Senin (21/7/2025) dan mencetak rekor 11 hari penguatan beruntun.

Sebanyak 339 saham naik, 298 turun, dan 319 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 15,12 triliun yang melibatkan 29,37 miliar saham dalam 1,89 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar pun terkerek menjadi Rp 13.270 triliun.

Mengutip Refinitiv, teknologi dan properti menjadi sektor yang menguat paling kencang hari ini. Masing-masing naik 7,74% dan 5,01%. Teknologi naik seiring dengan laju kencang saham DCII (17,94%) dan WIRG (20,83%), sedangkan sektor properti ditopang oleh MINA yang naik 23,53%.

Adapun saham-saham konglomerat menjadi penggerak utama IHSG hari ini, saat sejumlah saham blue chip justru menjadi pemberat. Emiten Toto Sugiri DCII berkontribusi paling besar terhadap penguatan IHSG, yakni 47,35 indeks poin.

IHSG tercatat memecahkan penguatan terpanjang sejak era Reformasi, sebenarnya sempat ada penguatan selama 12 hari tetapi sempat terpotong di tengah dengan penyusutan tipis 0,1%, yakni pada 30 Maret 1999 - 19 April 2025.

Kenaikan IHSG di bulan Juli 2025 bukan terjadi tanpa alasan. Salah satu pendorong utamanya adalah sejumlah saham IPO baru yang melantai di bursa dan langsung mencuri perhatian pasar. Dua di antaranya merupakan IPO jumbo yang berhasil menyerap sebagian besar kapitalisasi transaksi harian, memberikan dorongan kuat bagi penguatan indeks.

Akan tetapi di tengah pesta pora IHSG, sejumlah saham justru anjlok dalam 11 hari terakhir. Mandala Multifinance (MFIN) menjadi saham yang berkinerja paling buruk, dengan penurunan 71,1% pada periode 7–21 Juli 2025. Hal ini terjadi jelang rencana merger perusahaan dengan Adira Dinamika Multi Finance (ADMF). Selanjutnya saham yang bernasib nahas adalah Cipta Selera Murni (CSMI) yang turun 61,5%. 

Selain dua saham tersebut, CLAY, FITT, dan FILM juga menjadi top losers dengan penurunan 36%, 33,7%, dan 22,5%.

Sementara itu, saham LQ45 yang membukukan penurunan paling dalam adalah MAPA dan MAPI, yang masing-masing turun 10,3% dan 8,1%. Lalu SMGR, AMMN, dan CTRA turun 6,4%, 5,3%, dan 4,6%.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Analis Sebut Pasar Saham RI Jadi Primadona, Ini Alasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular