Harga Minyak Naik, Pasar Waspadai Rusia & Negosiasi Tarif AS

Emanuella Bungasmara Ega Tirta, CNBC Indonesia
Senin, 21/07/2025 10:50 WIB
Foto: minyak dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak bergerak tipis pada awal pekan ini, setelah pekan lalu mencatatkan penurunan mingguan pertama di bulan Juli. Fokus pasar kini tertuju pada perkembangan negosiasi tarif antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa, serta langkah lanjutan blok tersebut dalam membatasi ekspor energi Rusia.

Mengutip Refinitiv, Senin (21/7/2025) pukul 10.00 WIB, harga minyak Brent kontrak September berada di US$69,29 per barel, sedikit naik dibanding penutupan Jumat yang berada di US$69,28. Sementara itu, WTI  berada di US$67,44 per barel, naik tipis dari US$67,34 pada perdagangan sebelumnya.


Sepanjang pekan lalu, Brent terkoreksi sekitar 1,5% di tengah meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan negosiasi tarif. Para diplomat Uni Eropa dijadwalkan bertemu pekan ini untuk merumuskan langkah antisipasi jika tidak tercapai kesepakatan dagang dengan Presiden AS Donald Trump, yang semakin memperketat posisinya menjelang tenggat 1 Agustus.

Di sisi lain, akhir pekan lalu Uni Eropa juga menyepakati penurunan batas harga minyak mentah Rusia, sebagai bagian dari paket sanksi lanjutan terhadap Moskow. Langkah ini menambah tekanan pada pasokan global, meski dampaknya masih tertahan oleh lemahnya permintaan akibat perlambatan ekonomi di beberapa kawasan utama.

Sentimen pasar pekan ini akan banyak ditentukan oleh dua faktor utama: hasil pertemuan Uni Eropa soal tarif dagang dengan AS, dan dinamika pembatasan ekspor energi Rusia. Jika negosiasi gagal, risiko tarif tambahan bisa memicu pelemahan aktivitas ekonomi global, yang pada akhirnya menekan permintaan minyak.

Namun, jika ketegangan mereda, Brent berpotensi bertahan di kisaran US$69-70 per barel. Di saat yang sama, pelaku pasar juga menunggu data stok minyak AS yang akan dirilis pertengahan pekan sebagai petunjuk arah fundamental jangka pendek.

CNBC Indonesia


(emb/emb)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Minyak Meroket 10% Pasca Israel Serang Iran