Rupiah Kembali Menguat, Dolar AS Jadi Rp16.300
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (18/7/2025). Mengacu data Refinitiv, rupiah dibuka di posisi Rp16.300/US$ atau naik 0,15%.
Penguatan rupiah terjadi di tengah pergerakan dolar AS yang masih menunjukkan penguatan dalam beberapa hari terakhir.
Meski pada pukul 09.00 WIB indeks dolar (DXY) tercatat turun 0,34% ke level 98,39, secara keseluruhan tren penguatan greenback masih mendominasi pasar.
Pada perdagangan kemarin, DXY bahkan ditutup menguat 0,35% di posisi 98,73 yang menjadikan level tertingginya sejak 11 Juni 2025. Jika penguatan ini terus berlanjut hingga mendekati level psikologis 100, maka tekanan terhadap mata uang negara-negara berkembang, termasuk rupiah akan semakin besar.
Penguatan dolar ini mengindikasikan bahwa investor global masih memilih aset aman (safe haven) seperti dolar AS, dan mulai melepas instrumen berisiko seperti mata uang emerging market, termasuk rupiah.
Selain faktor eksternal dari pergerakan dolar AS, tekanan terhadap rupiah juga datang dari dalam negeri, yakni keputusan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuannya. Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 15-16 Juli 2025, BI memangkas BI-Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,25%.
Tak hanya itu, BI juga menurunkan suku bunga Deposit Facility menjadi 4,5% dan Lending Facility ke level 6%.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, kebijakan pelonggaran ini diambil dengan mempertimbangkan prospek inflasi tahun 2025 dan 2026 yang tetap rendah dan terkendali di kisaran 2,5% ±1%. Selain itu, stabilitas nilai tukar rupiah serta upaya untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan juga menjadi pertimbangan utama.
(evw/evw)