Trump Kasih Kado Tarif 19% ke RI, Bursa Asia Kompak Merah Pagi Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia-Pasifik jatuh setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenakan tarif ke Indonesia. Hasil negosiasi antara pemerintah AS dan Indonesia menyepakati perdagangan awal untuk ekspor Indonesia ke AS sebesar 19%.
Bank sentral Indonesia pun akan merilis keputusan kebijakannya hari ini. Pada perdagangan hari ini, pelaku pasar Asia merespons dengan kurang bergairah atas keputusan tersebut
Indeks acuan Nikkei 225 Jepang datar pada pembukaan, sementara Topix tergelincir 0,11%. Selanjutnya, Kospi Korea Selatan turun 0,5% dan Kosdaq yang berkapitalisasi kecil turun 0,56%.
Sementara Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,82% dengan kontrak berjangka yang terikat pada patokan di 8.545, dibandingkan dengan penutupan terakhirnya di 8.630,3.
Namun, futures untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada di 24.622, menunjukkan pembukaan pasar yang menguatdibandingkan dengan penutupan terakhir HSI di 24.590,12.
Mengutip CNBC Internasional, para investor akan mengawasi saham-saham Indonesia setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif 19% untuk ekspor AS ke negara Asia Tenggara tersebut.
Dari pasar saham AS, bursa Wall Street mayoritas melemah pada perdagangan Selasa waktu setempat atau Rabu dini hari waktu Indonesia.
Indeks melemah seiring kekhawatiran atas inflasi di AS dan laporan keuangan yang beragam dari bank-bank besar menyeret indeks saham unggulan itu ke bawah.
Dow Jones melemah 436,36 poin atau 0,98% dan ditutup pada level 44.023,29. Indeks S&P 500 turun 0,40% dan berakhir di 6.243,76, melandai dari rekor tertinggi yang sempat dicapai di awal sesi.
Nasdaq masih naik 0,18% dan ditutup pada rekor tertinggi baru di 20.677,80. Indeks yang sarat saham teknologi ini terbantu oleh kenaikan 4% saham Nvidia setelah perusahaan chip tersebut menyatakan harapannya untuk segera melanjutkan pengiriman GPU H20 ke China.
(mkh/mkh)