5 Saham Ini Disetujui Bursa Jadi Underlying Kontrak Berjangka Saham

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
14 July 2025 13:35
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (23/6/2025). (CNBC Indonesia/ Faisal Rahman)
Foto: Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (23/6/2025). (CNBC Indonesia/ Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah memperluas cakupan produk derivatif dengan meluncurkan 5 underlying baru untuk Kontrak Berjangka Saham (KBS) Single Stock Futures (SSF). Persetujuan tersebut terhitung mulai tanggal 14 Juli 2025.

Saham-saham yang ditambahkan sebagai underlying SSF yaitu PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT).

Kelima saham tersebut dapat diperdagangkan melalui Anggota Bursa Derivatif, termasuk PT Binaartha Sekuritas selaku Liquidity Provider Kontrak Derivatif Efek Single Stock Futures.

Dengan penambahan 5 saham tersebut, maka saat ini terdapat total 10 saham underlying SSF yang dapat diperdagangkan di PT Binaartha Sekuritas, yaitu PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).

Selanjutnya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, sejak produk Single Stock Futures (SSF) hingga hingga Juni 2025, transaksi SSF mencapai 2.175 kontrak atau sebesar Rp1,02 miliar. Jumlah ini meningkat 19% dibandingkan jumlah kontrak pada tahun 2024.

Selain itu, jumlah investor derivatif juga menunjukkan peningkatan 142% dibandingkan tahun 2024 dengan mencapai 359 investor.
"Capaian ini mencerminkan meningkatnya minat dan kepercayaan investor terhadap instrumen derivatif, khususnya SSF, sebagai alternatif investasi yang potensial di pasar modal Indonesia," kata Direktur Pengembangan BEI Jeffrey, Senin (14/7).


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Momen IHSG Ambruk Pagi Tadi & Membaik Setelah Pengumuman Danantara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular