
NPL KPR Rekor Tertinggi Dalam 4 Tahun, Lebih Buruk dari Era Pandemi

Jakarta, CNBC Indonesia — Kemampuan masyarakat Indonesia membayar cicilan rumah semakin sulit. Hal ini tercermin dalam kualitas rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) kredit pemilikan rumah (KPR) yang kian memburuk, bahkan menembus rekor tertinggi dalam empat tahun terakhir.
Berdasarkan Statistik Sistem Keuangan Indonesia Juni 2025 yang diterbitkan Bank Indonesia (BI), NPL KPR tembus 3,24% per Mei 2025. Angka itu memburuk dari bulan April yang sebesar 3,13%.
Sebelum April 2025, data BI tersebut menunjukkan NPL KPR selalu di kisaran level 2%. Namun sepanjang tahun ini, NPL KPR setiap bulannya kian memburuk, dari Januari yang 2,88% naik menjadi 2,99% di bulan Februari, dan tidak berubah pada bulan Maret.
Angka NPL KPR terkini juga lebih tinggi dari tahun di mana pandemi Covid-19 merebak, yakni 2,78% pada akhir tahun 2020. Pada tahun 2021 dan 2022, NPL KPR berhasil ditekan menjadi masing-masing 2,41% dan 2,26%.
Namun, NPL KPR mengalami kenaikan menjadi 2,47% pada akhir 2023, dan naik lagi menjadi 2,67% pada akhir 2024.
Kualtas KPR yang memburuk diikuti dengan pertumbuhan pembiayaan perumahan yang melandai. Pada bulan Januari 2025, KPR tercatat tumbuh 11,51% secara tahunan atau year on year (yoy). Sebulan kemudian, KPR masih mampu tumbuh double digit, tapi melambat sedikit menjadi 11,49% yoy.
Pada bulan Maret, pertumbuhan KPR hanya single digit sebesar 9,28% yoy. Di bulan April, pertumbuhan KPR melambat lagi menjadi 8,67% yoy, dan pada bulan Mei menjadi 8,15% yoy.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
