Bos JTrust Bank (BCIC) Buka Suara Soal Belum Penuhi Free Float Saham
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (BCIC) melaporkan perkembangan memenuhi ketentuan free float saham sebesar 7,5%. Dalam keterbukaan informasi, Direksi BCIC menyampaikan bank itu kini memiliki kondisi free float di posisi 7,10% per akhir Juni 2025.
Direksi BCIC menyatakan bank milik J Trust asal Jepang itu masih berusaha menjajaki upaya terbaik untuk memenuhi batas minimum free float yang ditetapkan Bursa Efek Indonesia (BEI) minimal 7,5% dari saham yang beredar. Kondisi tidak terpenuhinya ketentuan tersebut membuat saham BCIC tersuspensi sejak awal tahun 2025.
"Sejauh ini Perseroan juga telah berhasil mengangkat kondisi free float Perseroan dari posisi 5,26% di akhir Januari 2025 menjadi 6,20% di akhir Februari 2025 dan 7,10% di akhir Juni 2025 melalui divestasi sebagian porsi saham pemegang saham pengendali dan atau relasi dari PT Bank JTrust Indonesia Tbk.," kata Direksi BCIC dalam keterbukaan informasi yang dikutip Jumat (11/7/2025).
J Trust Bank menyatakan melalui Pemegang Saham Pengendali utama maupun pemegang saham yang berelasi dengan pemegang saham utama juga akan terus melanjutkan upaya melakukan divestasi demi terus menambah jumlah free float BCIC.
Sebelumnya, selepas Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) J Trust Bank, Direktur Kepatuhan dan Corporate Legal JTrust Bank, Felix I. Hartadi mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan negosiasi dengan beberapa investor. Ia mengatakan ada beberapa investor strategis yang membantu memenuhi ketentuan free float saham.
"Kita masih negosiasi lah, ya. Karena kita juga ada beberapa investor juga untuk bisa membantu kami untuk bisa memenuhi free float-nya. Memang perlu waktu sih. Tapi kita tetap akan berusaha untuk memenuhi ketentuannya," ujar Felix selepas Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank JTrust, Jumat (23/5/2025).
Ia mengatakan investor-investor tersebut berasal dari lokal hingga Jepang. Namun Felix enggan membeberkan keterangan lebih lanjut siapa saja investor tersebut, ia menyebut itu adalah ranah pemegang saham.
Ketika ditanya mengenai kabar yang beredar bahwa Tommy Soeharto berminat menjadi investor strategis, Felix menolak untuk berkomentar.
"Wah, nggak ada infonya. No comment," ucapnya.
Felix mengatakan tidak ada target waktu kapan suspensi saham itu dapat dibuka. Ia hanya memastikan proses pemenuhan ketentuan free float itu terus berjalan.
(ayh/ayh)