IHSG Sesi I Bertahan di Level 6.900, Nilai Transaksi Masih Sepi

mkh, CNBC Indonesia
Selasa, 08/07/2025 12:17 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dalam fase konsolidasi. Sesi I hari ini, Selasa (8/7/2025), indeks tidak bergerak dari harga penutupan kemarin, yakni 6.900,6.

IHSG tercatat bergerak pada rentang harga 6.885,28–6.908,55. Sebanyak 281 saham turun, 276 naik, dan 220 tidak bergerak. Nilai transaksi hingga siang ini masih landai, yakni Rp 4,83 triliun yang melibatkan 9,01 miliar saham dalam 615.942 kali transaksi.

Mengutip refinitiv, ada 5 sektor yang berada di zona hijau, yaitu properti (1,29%), energi (1,07%), utilitas (0,92%), bahan baku (0,89%), dan teknologi (0,04%). Sisanya, finansial, konsumer primer, konsumer non-primer, kesehatan, dan industri berada di zona merah. 


Saham bank jumbo menjadi pemberat IHSG siang ini. BBCA menjadi kontributor utama dengan sumbangsih -6,81 indeks poin. Kemudian BBRI dan BMRI, masing-masing -3,06 indeks poin dan -1,76 indeks poin. Selain itu GOTO dan TLKM menyumbang 2,16 indeks poin dan 2,28 indeks poin. 

Sementara itu, sejumlah saham konglomerat menjadi penopang utama IHSG, seperti DSSA yang menyumbang 5,28 indeks poin dan BRMS 2,5 indeks poin. Deretan saham Prajogo Pangestu juga tercatat sebagai saham yang menjaga IHSG, seperti TPIA (2,25 indeks poin), CUAN (2,16 indeks poin), dan BREN (1,9 indeks poin). 

Adapun Anggota Dewan Komisioner OJK pengawas pasar modal Inarno Djajadi mengatakan IHSG masih dalam koreksi, seiring dengan arus modal asing masih deras ke luar dari pasar saham domestik.

Lesunya kinerja IHSG kuartal satu terjadi seiring derasnya aksi jual saham di pasar domestik. Inarno mengungkapkan aksi jual asing (non residence net sell) mencapai Rp 8,38 pada bulan Juni dan sejak awal tahun atau sepanjang semester pertama 2025 asing masih mencatatkan net sell Rp 53,57 triliun.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Modal Pasar Saham & SBN Tarik Investor Saat Iran-Israel Panas