Demi Bidik Proyek MBG Prabowo, Cipta Perdana (PART) Masuk Bisnis Ini

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
Jumat, 04/07/2025 12:00 WIB
Foto: Sejumlah siswa saat mengikuti pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Jati 03 Pagi, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu, (7/5/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten spare part otomotif PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) mengumumkan rencana diversifikasi usaha ke sektor manufaktur peralatan dapur dan peralatan meja berbahan logam. Hal ini dilakukan untuk menggarap potensi dari program pemerintah Prabowo Subianto Makan Bergizi Gratis (MBG).

Sehubungan dengan perubahan kegiatan usaha tersebut, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). RUPSLB dijadwalkan berlangsung pada Senin, 11 Agustus 2025, sesuai ketentuan POJK 17/2020.

Sebelum rencana diversifikasi ini, PART bergerak di bidang industri suku cadang kendaraan roda empat dan roda dua. Perusahaan juga memiliki lini bisnis di sektor perdagangan besar suku cadang serta komponen untuk kendaraan listrik dan karoseri.


PART menyatakan bahwa perubahan kegiatan usaha dilakukan untuk menambah kapasitas produksi pembuatan Tray Food guna mendukung program makan bergizi gratis dari pemerintah. Selain itu, perseroan akan menjalankan distribusi dan perdagangan produk tersebut untuk memanfaatkan peluang di sektor konsumsi.

Langkah diversifikasi ini juga bertujuan meningkatkan variasi produk dan menciptakan barang bernilai tambah tinggi demi memperkuat daya saing. Perusahaan ingin memperluas jangkauan konsumen dengan menghadirkan produk Tray Food berbasis komponen dalam negeri atau full TKDN.

"Latar belakang Penambahan KBLI ini berdasarkan tingginya persaingan di bidang industri manufaktur dan banyaknya permintaan Tray Food guna mendukung Program Makan Bergizi Gratis Pemerintah," sebagaimana dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Jumat, (4/7/2025).

Tak hanya fokus pada makanan, PART juga melihat peluang di sektor pertanian dan kehutanan. Untuk itu, perusahaan akan menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam mengembangkan alat-alat pendukung sektor tersebut.

Manajemen berharap diversifikasi ini mampu meningkatkan potensi pendapatan dan profit perusahaan. Selain itu, optimalisasi aset juga menjadi fokus demi mendukung keberlangsungan usaha dalam jangka panjang.


(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Saham Sritex Terancam Didepak dari Bursa Efek Indonesia