Punya Cadangan Batu Bara Terbesar, BUMI Siap Tancap Gas!

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
03 July 2025 15:54
Tambang batu bara Asam-Asam yang dikelola PT Arutmin, anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI). (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)
Foto: Tambang batu bara Asam-Asam yang dikelola PT Arutmin, anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI). (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjadi perusahaan dengan cadangan dan sumber daya batu bara terbesar di Indonesia. Masing-masing anak usaha BUMI, yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin) memiliki kapasitas cadangan batu bara sebesar 2,5 miliar MT dan 8,5 miliar MT, sehingga total mencapai 11,0 miliar MT.

Pada 2025, BUMI menargetkan produksi batu bara sebesar 78-80 juta ton. Target ini diyakini bisa tercapai selama kondisi cuaca di area pertambangan BUMI tetap normal.

"Dengan jumlah tersebut, Perseroan optimis dapat terus memproduksi batu bara hingga 30 tahun ke depan dengan target produksi tahunan sebesar 80 juta ton," tulis BUMI dalam laporan tahunan, dikutip Kamis (3/7/2025).

Diketahui total penjualan batu bara Perseroan pada 2024 mencapai 78,7 juta ton. Negara yang menjadi tujuan ekspor adalah China, India, Jepang, Filipina, Taiwan, Malaysia, Brunei Darussalam, Korea, Hongkong, Vietnam, Kamboja, Bangladesh, Thailand, dan Italia.

Sementara dari sisi produksi, pada 2024, KPC mencatat total produksi batu bara sebesar 55,0 juta ton atau meningkat sebesar 3% dari 53,5 juta ton di tahun 2023. Produksi ini didukung oleh fasilitas pemrosesan dan pengiriman batu bara dengan kapasitas sebesar 60 juta ton per akhir 2024.

Kemudian untuk total produksi batu bara di tambang Arutmin mencapai 19,5 juta ton pada 2024 atau menurun 17,9% dari produksi 23,8 juta ton pada 2023. Saat ini, Arutmin beroperasi dengan izin IUPK yang berlaku selama 10 tahun hingga 2 November 2030.

Sedangkan untuk PEB, saat ini memiliki sumber daya batu bara potensial sebesar 2,3 miliar ton dan 1,3 miliar ton cadangan batu bara. Temuan ini berdasarkan studi kelayakan yang dilakukan oleh konsultan pertambangan independen dengan metode JORC. PEB memiliki konsesi seluas 17.840 hektar dengan izin operasi selama 30 tahun, sejak 5 Mei 2009 sampai 4 Mei 2039 dengan opsi perpanjangan izin selama 2x10 tahun.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Naik Tajam, Laba Bersih Bumi Resources (BUMI) Melonjak 45,5% di 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular