
Harga Minyak Stabil, Pasar Waspadai Iran & Penurunan Stok AS

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga minyak dunia cenderung stabil pada perdagangan Rabu pagi (3/7/2025), seiring pasar mencermati perkembangan geopolitik di Timur Tengah serta laporan terbaru stok minyak mentah Amerika Serikat.
Mengacu pada data Refinitiv, harga minyak Brent kontrak September diperdagangkan di level US$67,15 per barel, naik tipis 0,1% dari hari sebelumnya. Sementara itu, minyak mentah WTI kontrak Agustus stagnan di sekitar US$65,42 per barel.
Kestabilan harga terjadi setelah Brent sempat naik 0,6% pada Selasa, di tengah kabar bahwa Iran menghentikan komunikasi dengan pengawas nuklir PBB. Langkah ini memunculkan ketidakpastian baru atas program nuklir Iran dan meningkatkan ketegangan diplomatik dengan Amerika Serikat. Meski Presiden AS Donald Trump menyatakan Israel telah menyetujui syarat-syarat gencatan senjata 60 hari di Gaza, analis memperingatkan bahwa situasi dapat berubah sewaktu-waktu.
"Perang modern tidak linier, dan setiap aksi kecil dapat memicu eskalasi cepat," ujar June Goh, analis senior minyak di Sparta Commodities, Singapura.
Dari sisi fundamental, laporan American Petroleum Institute (API) mencatat penurunan stok minyak sebesar 1,4 juta barel di pusat penyimpanan Cushing, Oklahoma-jika dikonfirmasi, ini akan menjadi penurunan terbesar sejak Januari dan membawa level stok ke titik terendah musiman sejak 2005.
Meskipun stok nasional AS sedikit meningkat, penurunan signifikan di Cushing sebagai titik harga utama WTI tetap menjadi perhatian pelaku pasar. Volatilitas perdagangan pun mulai menurun sejak ketegangan Iran-Israel muncul, namun perhatian kini bergeser ke pertemuan OPEC+ akhir pekan ini, yang diperkirakan akan membahas peningkatan kuota produksi.
CNBC Indonesia
(emb/emb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tarif Trump Naik, Harga Minyak Stabil di Tengah Ancaman Perang Dagang
