
IHSG Lesu, Dibuka Turun 0,31%

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pagi ini, Rabu (2/7/2025). Indeks turun 0,31% ke level 6.894,05.
Sebanyak 159 saham naik, 123 turun, dan 226 tidak bergerak. Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 396,11 miliar yang melibatkan 394,79 juta saham dalam 29.445 kali transaksi.
Sementara itu, indeks acuan Jepang, Nikkei 225, turun 1,32% pagi ini, sedangkan indeks Topix turun 0,64%. Kospi Korea Selatan turun 0,42% sementara Kosdaq datar. Sementara itu Indeks S&P/ASX 200 Australia naik tipis 0,49% dan STI Singapura naik 0,32%.
Kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong juga berada di level 24.170, atau lebih tinggi daripada penutupan terakhirnya di 24.072,28.
Semalam di Amerika Serikat, tiga indeks utama ditutup bervariasi. S&P 500 turun tipis 0,11% dan ditutup pada 6.198,01, sedangkan Nasdaq Composite turun 0,82% ke level 20.202,89. Saham blue-chip Dow naik 400,17 poin, atau 0,91%, menjadi 44.494,94.
Adapun pergerakan pasar keuangan Indonesia hari ini masih aan digerakkan beragam sentimen dari dalam atau luar negeri. Dari dalam negeri sentimen akan datang dari data inflasi, neraca perdagangan hingga realisasi APBN.
Datangnya IPO jumbo juga akan menjadi penggerak pasar hari ini diharapkan menjadi penggerak sentimen pasar yang positif. Sebagaimana diketahui, Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menyambut kedatangan delapan emiten yang bakal melaksanakan IPO, yang dijadwalkan pada tanggal 8, 9, dan 10 Juli.
Para analis melihat IPO ini sebagai peluang untuk menarik minat investor, asalkan saham yang ditawarkan memiliki fundamental yang kuat dan prospek yang menarik.
Delapan emiten tersebut diperkirakan akan memiliki total kapitalisasi pasar awal sekitar Rp29,62 triliun, meskipun jumlah ini relatif kecil dibandingkan dengan total kapitalisasi IHSG.
Namun, jika saham-saham tersebut mengalami lonjakan harga ekstrem hingga menyentuh Auto Rejection Atas (ARA) selama tiga hari berturut-turut, nilai kapitalisasi pasar mereka bisa melonjak lebih dari Rp41 triliun, meningkatkan kontribusinya terhadap IHSG menjadi sekitar 0,34%.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Kembali Loyo, Dibuka Ambruk 1%