Wall Street Rekor, Bursa Asia Mayoritas Hijau Pagi Ini
Jakarta, CNBC Indonesia — Mayoritas pasar Asia-Pasifik hijau pagi ini, Selasa (1/7/2025). Hal itu lantaran reaksi investor terhadap rekor penguatan di Wall Street dan dampak global dari kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump karena penundaan tarif selama 90 hari akan berakhir minggu depan.
Melansir CNBC Internasional, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pada hari Senin bahwa ada negara-negara yang bernegosiasi dengan itikad baik. Namun, ia menambahkan bahwa tarif masih dapat kembali ke level yang diumumkan pada tanggal 2 April jika ada yang bersikap keras kepala.
Adapun Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 1,67%, sementara indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil naik 0,66%. Di Australia, S&P/ASX 200 naik sebesar 0,15%.
Begitu pula dengan STI di Singapura yang naik 0,43% dan Malaysia naik tipis atau 0,02%.
Berbanding terbalik, indeks acuan Jepang Nikkei 225 turun 1,03% setelah mencapai titik tertinggi lebih dari 11 bulan pada sesi sebelumnya, sedangkan indeks Topix yang lebih luas turun sebesar 0,56%. Hal serupa juga terjadi di Hang Seng Hongkong yang turun 0,87%
Investor juga akan mencermati indeks manajer pembelian manufaktur Caixin/S&P Global Tiongkok untuk bulan Juni. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan angka 49, sedikit lebih tinggi dari 48,3 yang tercatat pada bulan sebelumnya.
Sebelumnya di AS, indeks S&P 500 berbasis luas naik 0,52% dan berakhir pada 6.204,95 sementara Nasdaq Composite naik 0,47% dan juga mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa, pada 20.369,73. Dow Jones Industrial Average naik 275,50 poin, atau 0,63%, ditutup pada 44.094,77.
Kenaikan pasar saham AS pada hari Senin terjadi setelah Kanada mencabut pajak layanan digitalnya dalam upaya memfasilitasi negosiasi perdagangan dengan negeri Paman Sam.
Hal itu terjadi setelah Presiden Donald Trump mengatakan pada hari Jumat lalu bahwa AS "menghentikan SEMUA diskusi tentang Perdagangan dengan Kanada." Pembayaran awal pajak tersebut akan dimulai pada hari Senin dan akan berlaku untuk perusahaan-perusahaan seperti Google, Meta, dan Amazon.
(mkh/mkh)