Dolar Keok, Rupiah Menguat ke Rp16.190

Elvan Widyatama, CNBC Indonesia
30 June 2025 09:04
Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah naik tipis pada pembukaan perdagangan hari ini setelah libur panjang pekan lalu.

Merujuk dari Refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (30/6/2026) dibuka menguat 0,06% di posisi Rp16.190/US$1.

Adapun indeks dolar AS (DXY) kembali melemah 0,25% ke angka 97,15 pada hari ini Senin (30/6/2026) pukul 09:00 WIB.

Pada perdagangan pekan lalu, rupiah berhasil menguat 1,10% terhadap dolar AS. Hal ini sejalan dengan pelemahan indeks dolar AS selama sepekan lalu. Dalam seminggu DXY mengalami koreksi sebesar 1,32% ke level 97,40.

Meredanya sentimen perang di wilayah Timur Tengah dan kesepakatan dagang antara AS dan China pada akhir pekan lalu, menjadi faktor pelemahan indeks dolar AS, seiring dengan meningkatnya kepercayaan investor terhadap emerging market termasuk Indonesia, dalam hal ini rupiah salah satu yang diuntungkan.

Selain itu, laporan Personal Consumption Expenditure (PCE) dari Departemen Perdagangan AS menunjukkan bahwa pendapatan dan belanja konsumen secara tak terduga mengalami kontraksi pada bulan Mei. Meskipun tarif belum berdampak pada pertumbuhan harga, inflasi tetap berada di atas target tahunan 2% milik The Fed.

Pasar mulai meningkatkan ekspektasinya sebesar 67% peluang The Fed akan mulai menurunkan suku bunga nya untuk pertama kali di tahun ini pada bulan September mendatang. Sementara itu pemangkasan suku bunga terjadi secepatnya pada juli hanya sebesar 19%, menurut alat FedWatch dari CME.

Dengan faktor-faktor tersebut, nilai tukar rupiah mendapat angin segar karena pelaku pasar akan mulai meningkatkan porsi investasinya di emerging market salah satu nya Indonesia. Hal ini diharapkan akan terus mendorong permintaan akan mata uang rupiah.


(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Rupiah Ambruk ke Rp16.635 per USD, Dekati Level Saat 1998

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular