
5 Jurus Anti Gaji Lenyap Bak Dimakan Tuyul: Aturan E-Wallet-Investasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketenangan dalam keuangan menjadi impian semua orang. Namun, ternyata sejumlah orang masih mengalami gaji yang habis dipertengahan bulan hingga tak dapat menabung ataupun berinvestasi.
Dalam mengatasi hal tersebut, ada strategi sederhana namun tetap realistis dengan cara yang lebih sadar terhadap arus keluar masuk uang.
Mengutip Beautynesia, berikut 5 jurus keuangan yang dapat diterapkan:
1. Sisihkan Dana di Awal, Bukan di Akhir
Menyisihkan dana di awal menjadi cara paling ampuh agar tak langsung lenyap di minggu pertama. Begitu gaji masuk, langsung sisihkan sebagian buat tabungan, investasi, atau dana darurat.
Idealnya adalah 10-20% dari penghasilan.
Kalau dana darurat belum kebentuk, mulai pelan-pelan, targetnya bisa sampai 3-6 bulan pengeluaran. Kalau kamu punya alokasi rutin buat zakat atau sedekah, bisa sekalian disisihkan. Alasan menyisihkan dana di awal agar tidak habis sebelum akhir bulan.
2. Gunakan Sistem E-wallet Terpisah
Cara lain supaya gaji nggak cepat habis adalah dengan membuat sistem e-wallet terpisah. Intinya, pisahkan dana gaji jadi beberapa kategori sesuai kebutuhan.
Misalnya, ada pos untuk belanja bulanan, transportasi, makan di luar, kebutuhan anak, sampai self reward. Masing-masing kategori ini punya porsi sendiri dan tidak boleh digunakan untuk hal yang bukan posnya.
Dengan sistem ini, kamu jadi punya batas yang jelas. Sistem ini membuat lebih sadar, lebih terukur, dan yang paling penting, tidak gampang kebobolan karena lapar mata.
3. Catat Setiap Pengeluaran Harian
Salah satu kebiasaan sederhana tapi berdampak besar adalah mencatat pengeluaran harian, sekecil apa pun itu. Luangkan waktu 2 menit saja setiap hari, cukup buat nulis apa aja yang kamu keluarkan hari itu.
Tak harus formal, dapat melalui aplikasi keuangan, spreadsheet di Google Sheets, atau bahkan buku catatan kecil di tas.
4. Utamakan Kebutuhan, Kesampingkan Keinginan
Salah satu kunci supaya gaji nggak cepat habis adalah belajar membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kedengarannya simpel, tapi praktiknya nggak selalu segampang itu.
Misalnya, bayar cicilan motor tiap bulan, jelas itu kebutuhan. Beli skincare karena udah mau habis dan itu bagian dari perawatan diri, masih masuk kategori butuh. Tapi kalau kamu tiba-tiba lihat jaket lucu lewat di FYP TikTok terus tanpa mikir langsung check out, itu jelas keinginan sesaat.
5. Manfaatkan Promo, Tapi Jangan Promo yang Mengendalikan Kamu
Promo dapat menjadi penyelamat keuangan selama dikendalikan, bukan sebaliknya. Intinya, beli barang karena memang kamu butuh dan udah rencana dari awal baru deh, cari promonya biar makin hemat.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pembantu Nekat Habiskan Gaji Buat Beli Saham, Tak Disangka Malah...
