Harga Minyak Masih Naik, Efek Komentar Trump Terhadap Iran

Emanuella Bungasmara Ega Tirta, CNBC Indonesia
26 June 2025 11:40
Peta yang menunjukkan Selat Hormuz dan Iran terlihat di belakang jaringan pipa minyak cetak 3D dalam ilustrasi ini yang diambil pada tanggal 22 Juni 2025. (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration)
Foto: Peta yang menunjukkan Selat Hormuz dan Iran terlihat di belakang jaringan pipa minyak cetak 3D dalam ilustrasi ini yang diambil pada tanggal 22 Juni 2025. (REUTERS/Dado Ruvic)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia naik tipis pada Kamis pagi (26/6/2025) melanjutkan penguatan setelah Presiden AS Donald Trump menegaskan komitmennya terhadap strategi tekanan maksimum ke Iran. Sentimen positif juga datang dari data terbaru yang menunjukkan cadangan minyak mentah AS menyusut selama lima pekan berturut-turut, mencapai level musiman terendah dalam 11 tahun terakhir.

Mengutip Refinitiv, harga minyak Brent kontrak Agustus naik 0,1% ke US$67,88 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) naik 0,2% menjadi US$65,17 per barel per Kamis pagi pukul 10:10 WIB waktu Singapura. Sehari sebelumnya, Brent ditutup menguat 0,8%.



Pekan ini, harga sempat anjlok signifikan selama dua hari, menjadi koreksi terbesar sejak 2022. Tekanan datang setelah Iran dan Israel mencapai kesepakatan gencatan senjata yang mengurangi risiko langsung terhadap pasokan energi global dari kawasan Timur Tengah. Namun, komentar lanjutan dari Trump berhasil memulihkan sebagian sentimen bullish pasar.

Trump menegaskan bahwa meski konflik dianggap "berakhir", kampanye ekonomi terhadap Iran akan berlanjut. Ia juga menyebut kemungkinan negosiasi dengan Iran dalam waktu dekat. Pernyataan ini diikuti data Energy Information Administration (EIA) yang menunjukkan penurunan cadangan minyak mentah sebesar 5,84 juta barel, termasuk penurunan cadangan di pusat penyimpanan Cushing, Oklahoma.

Rusia dikabarkan mulai membuka opsi kenaikan produksi jika aliansi OPEC+ menilai pasokan global masih mencukupi. Hal ini berpotensi membatasi reli harga lebih lanjut jika tidak diimbangi dengan pemulihan permintaan yang solid.

CNBC Indonesia Research


(emb/emb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak Dunia Bangkit, Ada Peran AS dan Iran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular