Bos Facebook Mark Zuckerberg dan Rapper Jay Z Ternyata Pejuang KPR

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
25 June 2025 15:50
CEO Facebook Mark Zuckerberg. (AP Photo/Mark Lennihan/File Foto)
Foto: CEO Facebook Mark Zuckerberg. (AP/Mark Lennihan/File Foto)

Jakarta, CNBC Indonesia — Memiliki banyak uang tak selamanya berarti bebas dari hutang. Beberapa orang terkaya di Amerika Serikat (AS) justru memilih untuk mengambil kredit rumah ketika membeli properti.

Melansir Yahoo Finance, harga rumah di Amerika Serikat terus menanjak hingga sulit dijangkau oleh para pekerja biasa. Pada kuartal pertama 2025, harga median rumah di AS tercatat US$ 503.800, sedangkan upah tahunan median hanya US$ 61.984 pada akhir 2024.

Ketimpangan ini membuat banyak warga kesulitan bahkan hanya untuk membayar uang muka rumah. Namun situasi berbeda dialami oleh orang-orang super kaya yang punya likuiditas tinggi.

Meski bisa membeli rumah secara tunai, tokoh-tokoh seperti Elon Musk, Mark Zuckerberg, hingga Jay-Z tetap memilih mengambil KPR. Alasannya bukan karena kebutuhan, melainkan strategi menjaga arus kas agar dana tetap tersedia untuk investasi lain.

Properti dinilai sebagai aset yang kurang likuid, sehingga mengambil KPR memungkinkan miliarder menjaga fleksibilitas keuangan. Contohnya Jay-Z dan Beyoncé, yang memiliki kekayaan gabungan US$ 1,6 miliar, mengambil KPR senilai US$ 52,8 juta untuk membeli rumah senilai US$ 88 juta di Los Angeles.

Menurut analis dari Carlyle Financial, KPR memberi keleluasaan finansial karena bisa dilunasi kapan saja. Strategi ini dinilai menguntungkan jika portofolio mereka terdiversifikasi dengan baik.

Kabar baiknya, strategi serupa bisa diterapkan oleh masyarakat umum dengan memperhatikan pilihan suku bunga. Studi LendingTree menunjukkan 45% pembeli rumah yang membandingkan lebih dari satu penawaran mendapat suku bunga lebih rendah.

Saat ini suku bunga KPR median berada di kisaran 6,95%, turun dari 8% pada Oktober 2024. Penurunan ini seiring dengan langkah The Fed memangkas suku bunga acuan beberapa bulan terakhir.

Jika tren suku bunga terus turun, masyarakat bisa mempertimbangkan opsi refinancing. Bahkan, Mark Zuckerberg pernah melakukan refinancing pada 2012 dengan bunga hanya 1,05% untuk rumahnya di Palo Alto.

Studi LendingTree juga mencatat bahwa 81% peminjam yang melakukan refinancing berhasil mendapatkan suku bunga yang lebih rendah. Sebanyak 56% dari mereka memang melakukan perbandingan penawaran sebelum memutuskan.

Bagi investor kaya yang ingin memperluas kepemilikan properti tanpa repot, investasi di real estat kini makin mudah. Salah satu opsi adalah bergabung dengan First National Realty Partners (FNRP) yang fokus pada properti komersial seperti ritel grosir.

FNRP mengelola seluruh siklus investasi, mulai dari akuisisi properti, manajemen penyewa, hingga distribusi dividen. Properti mereka biasanya disewa oleh merek nasional seperti Walmart, Whole Foods, dan CVS.

Investor juga bisa mempertimbangkan Homeshares yang memberi akses langsung ke pasar ekuitas rumah AS senilai US$36 triliun. Melalui U.S. Home Equity Fund, investor bisa berinvestasi pada rumah hunian dengan kepemilikan ekuitas tinggi.

Fund ini memanfaatkan perjanjian ekuitas rumah (HEA) untuk membantu pemilik rumah mengakses dana tanpa menambah utang. Dengan investasi minimum US$25.000, investor bisa mendapatkan eksposur ke ratusan properti di kota besar AS.

Pendekatan ini menawarkan imbal hasil menarik dengan target pengembalian antara 14% hingga 17%. Selain itu, investor tidak perlu repot mengelola rumah ataupun penyewa secara langsung.

Dengan strategi yang tepat, baik masyarakat umum maupun investor terakreditasi bisa tetap meraih peluang dari pasar perumahan yang kompetitif. Fleksibilitas, diversifikasi, dan informasi yang cukup menjadi kunci untuk mengoptimalkan investasi di sektor ini.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pejuang KPR Ada Kabar Baik! Punya "Dosa" SLIK, OJK Siap Pasang Badan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular