
Video: Bos Properti: Ekonomi Sulit Bikin Penjualan Rumah Murah Lesu
Jakarta, CNBC Indonesia- Bisnis sektor properti 2025 masih dibayangi dengan gejolak perang dagang global hingga perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pada kuartal I-2025 melambat ke 4,87% (yoy).
Direktur Utama PT Kota Satu Properti Tbk(SATU), Momog Irnawan menyebutkan kondisi tekanan ekonomi membuat masyarakat lebih berhati-hati untuk melakukan pembelian properti utamanya untuk segmen rumah murah dan menengah dengan range harga Rp300-700 juta meski di sisi lain, sektor rumah kelas atas dengan harga di atas Rp 700 juta masih mencatatkan pertumbuhan sekitar 20%.
Saat ini sektor properti menghadapi tantangan terkait pelemahan daya beli imbas melemahnya nilai tukar dan kenaikan harga bahan baku material impor. Hal ini berimbas pada lonjakan indeks harga properti g 13% dan membuat pembelian menurun.
Menghadapi berbagai tantangan sektor properti, SATU menerapkan sejumlah strategi diantaranya mengembangkan rumah dengan konsep 'experience' seperti perumahan 'home resort'.
Seperti apa tantangan dan strategi emiten properti menghadapi tahun bisnis 2025? Selengkapnya simak dialog Syarifah Rahma dengan Direktur Utama PT Kota Satu Properti Tbk(SATU), Momog Irnawan dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Kamis, 12/06/2025)
-
1.
-
2.
-
3.