Pasar Tunggu Data Lowongan Kerja AS, Dolar Naik ke Rp16.280

rev, CNBC Indonesia
03 June 2025 15:08
Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terpantau terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah penantian data lowongan pekerjaan AS nanti malam serta data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan kemunduran.

Merujuk Refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Selasa (2/6/2025) ditutup pada posisi Rp16.280/US$ atau melemah 0,25%.

Indeks dolar AS (DXY) naik 0,19% pukul 14:58 WIB ke angka 98,89. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan penutupan perdagangan kemarin (2/6/2025) yang sebesar 98,7.

DXY bergerak naik, pulih setelah jatuh ke level terendah dalam enam minggu terhadap sekeranjang mata uang dan terhadap euro di awal minggu.

Namun, lowongan pekerjaan JOLTS AS yang lemah dan pesanan barang tahan lama, yang akan dirilis pada pukul 14:00 GMT, dapat membuat mata uang AS kembali turun, kata Francesco Pesole dari ING dalam sebuah catatan.

"Data lemah lainnya, khususnya di pasar tenaga kerja, dapat mendorong dolar kembali ke level terendahnya di bulan April," katanya. Setiap kenaikan baru dalam imbal hasil obligasi pemerintah AS akan mendorong dolar lebih rendah lagi, katanya.

Disamping itu, mata uang Garuda terpantau terkoreksi usai BPS menunjukkan sentimen kurang baik, seperti deflasi secara bulanan, serta data neraca perdagangan yang hanya surplus tipis.

"Terjadi deflasi sebesar 0,37%," kata Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Senin (2/6/2025).

Terjadi deflasi pada Mei 2025 sebesar 0,37%, setelah dua bulan sebelumnya mengalami inflasi.

Sementara data neraca perdagangan Indonesia masih surplus US$ 150 juta, seiring dengan kinerja ekspor yang tercatat sebesar US$ 20,74 miliar, dan impor US$ 20,59 miliar.

"Rendahnya neraca perdagangan Indonesia pada April 2025 disebabkan penurunan nilai ekspor 10,77% dibanding Maret 2025. Sedangkan nilai impornya meningkat 8,80% secara month to month," ucap Pudji.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Masih Labil, Dolar Dibuka Turun Tipis ke Rp16.490

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular