Danantara Kantongi Dividen Rp 110 T, Duitnya Bakal Ngalir ke Sini

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
21 May 2025 15:55
CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sekaligus Menteri Investasi, Rosan Roeslani menyampaikan paparan dalam DBS Asian Insights Conference di Jakarta, Rabu (21/5/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sekaligus Menteri Investasi, Rosan Roeslani menyampaikan paparan dalam DBS Asian Insights Conference di Jakarta, Rabu (21/5/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia — Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) telah menerima dividen lebih kurang Rp 110 triliun dari perusahaan pelat merah.

CEO Danantara Rosan Roeslani mengatakan uang tersebut akan digunakan untuk investasi ke sektor-sektor yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan. "Thats why creating a job is important. Nah dengan adanya Danantara bisa menciptakan lapangan kerja yang berkualitas," katanya dalam DBS Asian Insight Conference di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (21/5/2025).

Rosan menjelaskan menciptakan lapangan kerja di Indonesia menjadi pekerjaan rumah penting bagi pemerintah, mengingat setiap tahun ada lebih dari 2 juta bayi lahir di Indonesia. "Makanya saya bilang, setiap 2-3 tahun kita melahirkan satu Singapura," katanya.

Hal tersebut dengan asumsi jumlah penduduk Singapura mencapai 6 juta jiwa. 

Rosan melanjutkan bahwa Danantara akan fokus investasi di Indonesia. Akan tetapi terbuka untuk menanamkan modal di Asean dan juga negara lain yang memberikan manfaat. 

Sebelumnya, Chief Operating Officer Danantara sekaligus Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria mengatakan, Danantara tersebut akan menginvestasikan dividen BUMN sebesar Rp 170 triliun per tahun.

Nantinya, kata Dony, dividen itu disetorkan oleh Holding Operasional atau Danantara Asset Management setiap tahunnya kepada Holding Investasi.

"Saya punya komitmen dengan Presiden bahwa saya harus mengeluarkan, memberikan dividen Rp 170 triliun setiap tahun untuk diinvestasikan oleh Mas Pandu di Danantara Investment Management," ujar Dony.

Dony memastikan, pengelolaan investasi yang dilakukan Danantara Investment Management tak akan mempengaruhi kinerja BUMN. Sebab, pengelolaan operasional BUMN dilakukan pihaknya secara terpisah.

"Jadi kita memisahkan dari awal, seperti tadi pertanyaan apakah nanti risikonya akan menyeret-nyeret BUMN, itu sudah jelas tidak. BUMN memiliki satu super holding sendiri namanya Danantara Asset Management," pungkasnya.

Sebagai informasi sejak 21 Maret 2025, Danantara resmi menjadi payung bagi seluruh BUMN di Indonesia atau 844 entitas pelat merah. Kehadiran Danantara juga telah mengubah fungsi Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN. 

Sebelumnya, BUMN dimiliki oleh Kementerian Keuangan dan dikelola oleh Kementerian BUMN. Saat ini BUMN dimiliki dan dikelola oleh Danantara, lembaga yang 100% dimiliki oleh pemerintah. 


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jabat CEO, Rosan Ungkap Pesan Prabowo & Rencana Besar Danantara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular