Reli Panjang IHSG Berakhir, Ditutup Turun 0,65%

mkh, CNBC Indonesia
20 May 2025 16:28
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia — Reli panjang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir pada perdagangan hari ini, Selasa (20/5/2025). Sebagaimana diketahui, IHSG berada di zona positif dalam lima hari terakhir. 

IHSG ditutup turun 0,65% atau 46,49 poin ke level 7.094,6. Sebanyak 247 saham naik, 388 turun, 172 saham tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 16,16 triliun yang melibatkan 25,51 miliar saham dalam 1,47 juta transaksi. 

IHSG tiba-tiba terperosok ke zona merah menjelang akhir sesi II. Pada awal perdagangan IHSG dibuka naik 0,3% dan menutup sesi I dengan penguatan 0,43%. 

Mengutip Refinitiv, sebagian besar sektor berada di zona merah. Properti turun paling dalam, yakni -1,89%. Lalu diikuti oleh konsumer primer -1,23% dan teknologi -1,21%.

Adapun BMRI menjadi pemberat utama IHSG hari ini dengan kontribusi -11 indeks poin. Lalu TLKM yang turun 2,84% menyumbang -9,12 indeks poin dan AMMN -6,32 indeks poin. 

Sementara itu, pelaku pasar mempertimbangkan sejumlah sentimen, baik dari dalam negeri ataupun luar negeri. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia dan dokumen dokumen KEM PPKF atau Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal untuk 2026 akan menjadi penggerak sentimen hari ini.

Dari luar negeri, kebijakan suku bunga China serta pergerakan dampak pemangkasan rating kredit AS akan menjadi penggerak utama.

Imbal hasil US Treasury melonjak tajam usai Moody's Investors Service memangkas peringkat kredit pemerintah Amerika Serikat dari AAA menjadi AA1 pada Jumat (17/5/2025) waktu AS.

Penurunan ini menandai berakhirnya status "triple-A" dari Moody's, yang sebelumnya masih bertahan dibanding dua lembaga lainnya, Standard & Poor's dan Fitch Ratings.

Moody's menilai lonjakan beban utang dan meningkatnya biaya bunga sebagai penyebab utama koreksi peringkat.

"Penurunan satu tingkat ini mencerminkan tren jangka panjang peningkatan rasio utang dan pembayaran bunga ke level yang jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara dengan profil kredit serupa," tulis Moody's dalam pernyataan resminya.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Kembali Loyo, Dibuka Ambruk 1%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular