Harga Minyak Terus Bangkit, Brent Sentuh US$ 64,66 per Barel

Emanuella Bungasmara Ega Tirta, CNBC Indonesia
16 May 2025 10:50
Kilang Cilacap merupakan salah satu kilang minyak terbesar di Indonesia
Foto: CNBC Indonesia/Rivi Satrianegara

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga minyak dunia kembali menguat pada perdagangan Jumat pagi (16/5/2025) waktu Indonesia, setelah sempat melemah tajam sehari sebelumnya. Pemulihan ini terjadi di tengah membaiknya sentimen pasar global, seiring meredanya ketegangan geopolitik dan harapan terhadap kesepakatan dagang AS-China.

Melansir dari refinitiv, harga minyak Brent kontrak Juli 2025 (LCOc1) ditutup naik tipis ke level US$64,66 per barel, dari sebelumnya US$64,53. Adapun harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Juni 2025 juga menguat ke US$61,77 per barel, naik dari US$61,62 sehari sebelumnya.

Secara mingguan, Brent tercatat mengalami kenaikan lebih dari 1%, mengakhiri pelemahan selama dua pekan berturut-turut.

Pasar menyambut positif kabar terbaru dari Washington dan Beijing. Kedua negara disebut tengah menjajaki perpanjangan jeda tarif dan membuka peluang dialog dagang baru dalam beberapa bulan mendatang. Perkembangan ini mendorong harapan akan stabilnya permintaan energi global, terutama dari dua konsumen minyak terbesar dunia tersebut.

Di sisi lain, meski sempat muncul pernyataan dari Presiden AS Donald Trump soal potensi kesepakatan nuklir dengan Iran, para pelaku pasar tampak belum sepenuhnya yakin. Sejumlah sumber menyebutkan masih ada perbedaan signifikan antara kedua pihak, sehingga risiko lonjakan pasokan dari Iran belum sepenuhnya terealisasi.

Namun, tekanan tetap datang dari sisi suplai. Badan Energi Internasional (IEA) dalam laporan terbarunya memproyeksikan pasokan minyak global akan tumbuh sebesar 1,6 juta barel per hari (bph) sepanjang tahun ini naik signifikan dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 1,22 juta bph. Lonjakan ini dipicu oleh pelonggaran kebijakan pemangkasan produksi oleh Arab Saudi dan anggota OPEC+.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(emb/emb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak Melemah, Pasar Tunggu Perkembangan Perang Rusia-Ukraina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular