Absen Bagi Dividen, PTPP Fokus Perkuat Struktur Modal

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
30 April 2025 20:39
Direksi PTPP melakukan Konferensi Pers usai RUPS, Rabu (30/4/2025)/Teti Purwanti
Foto: Direksi PTPP melakukan Konferensi Pers usai RUPS, Rabu (30/4/2025)/Teti Purwanti

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten BUMN konstruksi dan investasi, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) memutuskan tidak akan membagikan dividen tahun ini. Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) memutuskan untuk menggunakan keuntungan yang ada untuk memperkuat kas perusahaan.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Agus Purbianto menjelaskan alasan dividen ditetapkan sebagai laba yang ditahan.

"Alasan pertama adalah di sektor konstruksi, khususnya BUMN karya inikan terkait dengan modal kerja ini cukup tight banget. Apalagi sebagaimana kita ketahui di periode triwulan pertama ini kan baru beberapa buka blokir anggaran," jelas Agus dalam Konferensi Pers usai RUPST di Jakarta, Rabu (30/4/2025).

Menurutnya, baru beberapa blokir anggaran yang dibuka adalah proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

"Tentunya cadangan ini kita gunakan untuk memperkuat struktur permodalan kita," tegas Agus.

Adapun hingga kuartal I-2025 mencatatkan kontrak baru senilai Rp 6,27 triliun. Capaian ini meningkat 32% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Sebagai informasi, perolehan nilai kontrak baru PTPP hingga Maret 2025 telah melebihi 151% dari yang ditargetkan pada kuartal I-2025, dan telah mencapai 21% dari target akhir tahun 2025. Realisasi nilai kontrak baru tersebut didominasi oleh proyek dengan sumber dana BUMN sebesar 52,1%, swasta sebesar 28,6%, dan pemerintah sebesar 19,3%.

Adapun perolehan kontrak baru tertinggi yaitu pada sektor pelabuhan sebesar 37,2%, gedung sebesar 32,9%, jalan dan jembatan sebesar 22,6%, bendungan sebesar 4,3%, irigasi sebesar 2,8%, serta minyak dan gas sebesar 0,3%.

Sementara itu, capaian kontrak baru yang berhasil diraih PTPP pada Maret 2025 diantaranya yaitu Proyek New Priok East Access (NPEA) seksi II senilai Rp2,33 triliun dan Proyek Mandiri Financial Center PIK senilai Rp 878,3 miliar.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PTPP Mulai Garap Proyek RS Adhyaksa Jambi, Target Rampung Akhir 2025

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular