
Dana Buyback BNI (BBNI) Naik Jadi Rp1,5 Triliun

Jakarta, CNBC Indonesia — Bank pelat merah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) meningkatkan nilai rencana pembelian kembali saham atau buyback, menjadi sebanyak-banyaknya Rp1,5 triliun atau maksimum 10% dari total modal disetor.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan meskipun dalam sepuluh bulan pertama tahun 2024 bank pelat merah itu berkinerja baik secara tahunan (yoy), saham BBNI terus mengalami tekanan pada akhir tahun lalu.
Terutama dengan adanya sentimen negatif setelah hasil pemilu di Amerika pada bulan November 2024, yang memberikan tekanan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Tekanan pada saham BBNI juga mulai terasa sebagai dampak concern investor atas kondisi ketidakstabilan geopolitik dan kondisi makro ekonomi Indonesia seputar kondisi likuiditas dan pelemahan kurs," terang Okki dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (18/2/2025).
Saham BBNI ditutup pada harga 4,270 per tanggal 7 Februari 2025 atau melemah 25,7% yoy. Menurut Okki, ini kontras jika kinerja saham BBNI dihitung secara rerata saham BBNI tahun 2024, di mana tumbuh 11,1% yoy.
Dia memaparkan beberapa sentimen yang mempengaruhi bursa di antaranya adalah The Fed yang memberikan sinyal pemangkasan suku bunga menjadi hanya 25-50 bps pada 2025 (vs perkiraan tahun lalu di 100-125 bps). Sehingga potensi "higher for longer" kembali muncul, depresiasi rupiah terhadap dolar AS, likuiditas yang berfluktuasi, dan dinamika geopolitik yang masih tinggi.
"Buyback dimaksudkan untuk membantu mengurangi tekanan jual di pasar saat indeks harga saham sedang berfluktuasi, sekaligus memberi indikasi kepada investor bahwa perusahaan memandang harga saham saat ini tidak mencerminkan fundamental perusahaan," tandas Okki.
Lantas, rencana ini akan dibahas dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) BNI tanggal 26 Maret 2025 mendatang. Periode pelaksanaan buyback dilakukan dalam waktu paling lama 12 bulan sejak disetujuinya rencana Buyback oleh RUPST.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: BNI Catatkan Laba Rp16,3 Triliun Hingga September 2024