Bankir Ungkap Pemangkasan Anggaran Pemerintah Bisa Bikin Kredit Lesu

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
18 February 2025 09:45
Suasan aktivitas jual beli di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Jumat, (01/11/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Suasan aktivitas jual beli di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Jumat, (01/11/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bankir membeberkan dampak pemangkasan anggaran pemerintah terhadap industri perbankan. Wakil Ketua Umum IV Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas), Taswin Zakaria mengatakan penghematan anggaran pemerintah akan berdampak pada belanja negara yang kemudian berdampak pada multiplier effect terhadap ekonomi.

Ia mengatakan, untuk menggerakkan perekonomian negara, pemerintah butuh "memancing" pertumbuhan melalui belanja. Seperti belanja bagi infrastruktur atau belanja untuk penyelenggaraan pemerintahan, yang kemudian berdampak multiplier pada sektor riil dan swasta.

"Nah penghematan anggaran ini tentunya akan punya dampak lah, terhadap multiplier effect yang akan dirasakan di ekonomi maupun dirasakan oleh di sektor riil atau sektor swasta nanti. Dampaknya mungkin akan ikut penurunan juga," ujar Taswin saat ditemui di Griya Perbanas, Senin (18/2/2025).

Bahkan, pertumbuhan kredit industri perbankan juga bisa terdampak. Taswin menjelaskan, belanja negara juga menggerakan aktivitas bisnis.

"Bisa jadi, pasti. Karena yang tadi kan banyak sektor swasta ini kan aktivitas bisnisnya juga mengikuti belanja negara kan. Kalau belanja negaranya dihemat ya akan berdampak seperti itu aktivitas ekonomi," pungkasnya.

Adapun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan target pertumbuhan kredit untuk tahun ini menjadi 9%-11%. Target ini tidak berubah dari tahun lalu.

Sementara itu, per Desember 2024 industri perbankan menyalurkan Rp7.827,7 triliun, tumbuh 10,39% secara tahunan (yoy).

Meskipun industri perbankan masih mampu menorehkan pertumbuhan kredit double digit, Taswin menekankan bahwa pertumbuhan itu mungkin tidak merata.

"Kalau kita bedah satu-satu ya mungkin pertumbuhan double digit itu masih didominasi oleh bank buku empat. Mungkin kalau kita lihat bank buku tiga ya tidak semuanya, Bahkan mayoritas tidak tumbuh double digit," kata Taswin.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI: Pertumbuhan Kredit 2025 Bisa Tembus 11-13%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular