
Inflasi AS Panas & Bunga The Fed Tinggi, Nasib Rupiah-IHSG Gimana?
Jakarta, CNBC Indonesia- Di tengah gejolak perang tarif Presiden Donald Trump terhadap sejumlah negara mitra dagang Amerika Serikat, Inflasi negeri Paman Sam kembali naik menjadi 3% pada Januari 2025.
Bagi pasar keuangan Indonesia, volatilitas global direspon negatif dengan meningkatnya aliran capital outflow di pasar SBN hingga pasar saham domestik.
Direktur Panin Asset Management, Rudiyanto menyebutkan aksi jual investor asing dari pasar domestik telah terjadi sejak sebelum dilantiknya Donald Trump imbas turunnya ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga The Fed. Selain itu perang dagang AS juga menambah derasnya aliran capital outflow dari pasar modal RI dan menekan gerak IHSG hingga Rupiah.
Mencermati kondisi ekonomi AS, Rudiyanto melihat upaya pemerintahan Trump untuk menekan defisit anggaran lewat pemangkasan pekerja Federal AS yang diharapkan bisa menekan yield US Treasury sehingga dapat Diperkirakan suku bunga The Fed dapat diturunkan.
Seperti apa gejolak AS mempengaruhi arah kebijakan suku bunga? bagaimana nasib IHSG hingga Rupiah dimasa ini? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Direktur Panin Asset Management, Rudiyanto dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Jum'at, 14/02/2025)

-
1.
-
2.
-
3.