Bursa Asia Mayoritas Berada di Zona Merah Pagi Ini

Muhammad Khadafi, CNBC Indonesia
Jumat, 14/02/2025 08:53 WIB
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia mayoritas berada di zona merah pada awal perdagangan hari ini, Jumat (14/2/2025). Per pukul 08.45 WIB Nikkei 225 turun 232 poin atau 0,59% ke 39.226, Hang Seng turun 43,55 poin atau 0,20% ke 21.814,37, Kospi naik 7,02 poin atau 0,27% ke 2.590,35, Straits Times turun 17,15 poin atau 0,44% ke 3.865,57, dan KLSE Malaysia turun 1,56 poin atau 0,10% ke 1.590,72.

Bursa Asia mayoritas bergerak di zona merah seiring dengan rencana pengenaan tarif perdagangan yang disampaikan Presiden AS Donald Trump. Rencana tarif Trump dikhawatirkan akan memicu keluarnya dana asing dari pasar keuangan negara-negara di kawasan Asia.

Sebagaimana diketahui, Presiden Donald Trump memerintahkan pemerintahannya untuk mempertimbangkan penerapan tarif timbal balik atau resiprokal pada banyak mitra perdagangan. Trump menganggap sistem tarif saat ini tidak adil bagi AS.


Pada Kamis (13/2/2025), Trump menandatangani memorandum presiden yang merinci rencana besarnya untuk memberlakukan tarif resiprokal atau imbal balik kepada mitra-mitra dagang AS.

Perintah ini akan mengarahkan Perwakilan Perdagangan AS dan Menteri Perdagangan untuk mengusulkan bea masuk baru secara per negara sebagai upaya untuk menyeimbangkan kembali hubungan perdagangan.

Sementara itu, Pasar saham Amerika Serikat (AS) Wall Street kembali berpesta usai setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana tarif timbal balik pada mitra dagang AS.

Pada penutupan perdagangan Kamis (13/2/2025), Dow Jones menguat 0,77% di level 44.711,49, begitu juga dengan S&P 500 naik 1,04% di level 6.115,07, dan Nasdaq melesat 1,50% di level 19.945,64.

Saham Tesla (TSLA.O) melonjak 5,9%, Nvidia (NVDA.O) naik 3,2%, dan Apple (AAPL.O) naik 2%, sehingga mengangkat indeks S&P 500 hingga mendekati rekor tertingginya pada penutupan 23 Januari.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Iran Dibombardir Israel, Bursa Asia & IHSG "Kebakaran"