
Rupiah Kembali Terkoreksi, Dolar Naik ke Rp16.290

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah terkoreksi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah penantian data inflasi AS serta kebijakan perang dagang antara China dan AS.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah 0,13% di angka Rp16.290/US$ pada hari ini, Senin (10/02/2025). Namun selang tiga menit sejak perdagangan dibuka, rupiah terdepresiasi 0,31%.
Sementara indeks dolar AS (DXY) pada pukul 08:55 WIB naik 0,34% di angka 108,41. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi kemarin (7/2/2025) yang berada di angka 108,04.
Rupiah sepanjang hari ini tampaknya akan cukup mendapatkan tekanan khususnya di tengah sentimen perang dagang dan wait and see data ekonomi genting.
Ada sejumlah faktor yang menekan mata uang Garuda seperti perkembangan perang dagang yang masih belum pasti, pekan lalu memang ada penundaan bagi kenaikan tarif impor AS untuk barang yang dikirim dari Meksiko dan Kanada.
Namun, sasaran kenaikan tarif ini bisa menjalar ke Uni Eropa, Taiwan, bahkan sampai produk penting seperti microchip, migas, obat-obatan, dan lainnya.
Tak sampai disitu, pekan ini masih banyak data genting dinanti, termasuk inflasi AS yang akan rilis tengah pekan ini.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Menguat Tipis, Harga Dolar Sempat Sentuh Rp15.900