Rupiah Ambruk! Ini Penyebab Dolar Rp16.440 di Awal Pekan

M. Revo Gilang Firdaus, CNBC Indonesia
03 February 2025 10:08
Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di tempat penukaran uang PT Ayu Masagung, Jakarta, Senin (18/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di tempat penukaran uang PT Ayu Masagung, Jakarta, Senin (18/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelemahan rupiah pagi hari ini dipicu oleh ulah Presiden AS Donald Trump. Pada Sabtu (1/2/2025), Trump akhirnya menerapkan kenaikan tarif impor yang telah lama direncanakannya atas barang-barang dari Kanada, Meksiko, dan China.

Kanada dan China akan dikenakan tarif impor sebesar 25%, sementara China hanya 10%. Tarif tersebut diharapkan mulai berlaku pada Selasa, 4 Februari 2025.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah terpuruk 0,89% sekitar pukul 09:12 WIB di angka Rp16.440/US$ pada hari ini, Senin (03/02/2025). Posisi ini merupakan yang terparah sejak 21 Juni 2024 atau sekitar tujuh bulan terakhir.

Dikutip dari surat perintah Trump, tarif 25% dikenakan untuk barang impor Kanada dan Meksiko serta 10% untuk China. Namun, khusus energi, impor dari Kanada berlaku lebih rendah, 10%. Kebijakan ini untuk meminimalkan dampak pada harga bensin dan minyak pemanas rumah tangga.

Presiden AS itu mengatakan langkah tersebut merupakan respons atas kekhawatirannya tentang imigrasi ilegal dan perdagangan narkoba, dua dari janji utama yang menjadi dasar kampanyenya.

Trump memposting di platform Truth Social miliknya bahwa hal "ini dilakukan melalui Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional (IEEPA) karena ancaman besar dari imigran gelap dan obat-obatan mematikan yang membunuh Warga Negara AS, termasuk fentanil."

Bersama-sama, China, Meksiko, dan Kanada menyumbang lebih dari 40% impor ke AS tahun lalu.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Menguat Tipis, Harga Dolar Sempat Sentuh Rp15.900

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular