ESG Sustainability Forum 2025

Hashim Blak-Blakan Bursa Karbon RI Dibuka Untuk Internasional

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
31 January 2025 15:09
Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo memberikan paparan dalam ESG Sustainbility Forum 2025 di Menara Bank Mega, Jakarta, Jumat (31/1/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo memberikan paparan dalam ESG Sustainbility Forum 2025 di Menara Bank Mega, Jakarta, Jumat (31/1/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan perdagangan karbon internasional di pasar lokal datang dari rekomendasi Tim yang diketuai oleh dirinya. Tim tersebut termasuk Menteri Lingkungan Hidup, Dewan Energi Nasional yang memberikan rekomendasi kepada Presiden Prabowo Subianto agar perdagangan karbon dibuka untuk pasar luar negeri.

Sebelumnya, Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) resmi meluncurkan Perdagangan Karbon Internasional pertama di Indonesia awal pekan lalu, Senin (20/1/2025).

Perdagangan karbon internasional tersebut diharapkan dapat menarik partisipasi investor internasional dalam perdagangan karbon di Indonesia dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain dalam perdagangan karbon global.

Hashim menekankan selama ini pelaku usaha dan pedagang karbon internasional dilarang masuk ke pasar Indonesia, yang mana menurutnya membatasi manfaat yang bisa dirasakan di dalam negeri.

"Kita harus mengakui bahwa Indonesia ada kelebihan terutama di bidang kehutanan tidak bisa dinikmati pelaku dalam negeri, maka Menteri Kehutanan dan Menteri Lingkungan Hidup merekomendasikan ke presiden agar perdagangan karbon dalam negeri dibuka untuk pelaku internasional," terang Hashim dalam acara ESG Sustainability Forum 2025, Jumat (31/1/2025).

Lebih lanjut, Hashim menyebut pelaku usaha karbon internasional juga dipersilakan untuk kembali melakukan bisnis di Indonesia.

"Verifikator karbon Verra, Gold Standards itu boleh dipakai, ini rekomendasi kami yakin  presiden akan putuskan menyetujui ini," ungkap Hashim.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Bursa Karbon RI Bakal Dibuka Untuk Perdagangan Luar Negeri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular