Erick Thohir Ungkap Alasan Gandeng Kementerian UMKM, PKP, Hingga BPOM

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
22 January 2025 20:50
Menteri BUMN, Erick Thohir saat sesi doorstop kepada wartawan usai diskusi one on one MINDialogue
Foto: Menteri BUMN, Erick Thohir saat sesi doorstop kepada wartawan usai diskusi one on one MINDialogue "Hilirisasi dan Industrialisasi Strategi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045" di Soehanna Hall, SCBC, Jakarta, Kamis (9/1/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pihaknya mendukung program pemerintah untuk pemerataan ekonomi dan akselerasi pembangunan dengan menggandeng Kementerian terkait.

"Jadi BUMN siap berkolaborasi dengan intensif dengan berbagai kementerian, badan, dan lembaga dalam mewujudkan program untuk pemulihan dan peningkatan ekonomi nasional," ujarnya, Rabu (22/1).

Erick menjabarkan, selama 100 hari kerja pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, untuk pemerataan ekonomi dan memberantas kemiskinan, pihaknya bersama Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) meluncurkan sinergi program untuk mendorong kewirausahaan dan pengembangan industri kreatif di Indonesia.

"Langkah strategis ini diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta menciptakan lebih banyak peluang usaha bagi masyarakat di berbagai daerah," ungkapnya.

Menurutnya, pihaknya melibatkan seluruh BUMN sebagai mitra strategi dalam pelatihan, pendampingan, dan fasilitasi bagi pelaku usaha mikro hingga kreator lokal. Dengan memanfaatkan jaringan dan sumber daya BUMN, inisiatif ini dirancang untuk memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kapasitas pelaku UMKM, sehingga mereka memiliki daya saing lebih berkompetisi di pasar domestik maupun global.

Selain itu Menteri BUMN bersama sama dengan Menteri UMKM melalui Bank Himbara yang terdiri dari Bank Mandiri, bank Negara Indonesia (BNI) Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Tabungan Negara (BTN) melakukan akselerasi dalam Program Penghapusan Piutang macet UMKM.

"Langkah ini diharapkan dapat memberikan kesempatan baru bagi pelaku UMKM untuk bangkit dan melanjutkan usaha mereka yang terdampak berbagai tantangan ekonomi," sebutnya.

Selain itu, pihaknya juga menggandeng Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan kerjasama strategis dalam peningkatan daya saing dan kualitas UMKM melalui program Sertifikasi bagi pelaku usaha UMKM

Kolaborasi yang dilakukan ini, kata Erick, bertujuan untuk memperkuat sistem pengawasan dan sertifikasi produk, khususnya produk-produk yang diproduksi oleh UMKM, sehingga UMKM dapat meningkatkan daya saing di pasar Global.

"Dalam kerjasama ini BPOM memberikan pendampingan kepada UMKM dalam proses sertifikasi produk dan pengawasan produk yang diproduksi oleh pelaku UMKM, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan, pangan, dan kosmetik," jelasnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI), Pegadaian dan PNM untuk memberikan dukungan penuh terhadap program sertifikasi produk BPOM melalui program pembiayaan dan pendampingan serta edukasi kepada pelaku UMKM yang ingin mengikuti proses sertifikasi produk BPOM.

Bank Rakyat Indonesia menyediakan pembiayaan bagi pelaku UMKM yang akan melakukan proses Sertifikasi Produk BPOM, Pegadaian menyediakan pembiayaan mikro untuk pelaku UMKM, serta PNM membantu UMKM dalam akses pembiayaan dan pelatihan.

"Program pembiayaan ini diharapkan dapat membantu UMKM dalam meningkatkan kualitas produksi mereka serta memenuhi standar yang diperlukan untuk mendapatkan sertifikasi BPOM," imbuhnya.

Selanjutnya, untuk pembangunan masyarakat, pihaknya menggandeng Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) untuk mempercepat pembangunan proyek infrastruktur utama, termasuk rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

"Kementerian BUMN bersama Perumnas berhasil membangun dan menyediakan Hunian Layak, nyaman dan terjangkau yang berkonsep Transit Oriented Development (TOD), yang berlokasi di beberapa wilayah strategis," jelasnya.

Hunian berkonsep TOD tersebut di antaranya, Samesta Mahata Margonda yang menyediakan 940 Unit dan satu - satunya hunian yang menyatu dengan Stasiun KRL Pondok Cina. Lalu, Samesta Mahata Serpong yang menyiapkan 1.861 Unit dan terintegrasi dengan Stasiun Rawabuntu.

"Kementerian BUMN melalui Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk juga menyediakan pembiayaan terjangkau dengan merancang skema kredit pemilikan rumah (KPR) dengan tenor hingga 30 tahun," pungkasnya.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jalankan Misi Prabowo, Erick Thohir Gandeng BPOM Urusi UMKM

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular