
Perusahaan Salim Ini Dapat Kredit Rp 5,9 T dari Bank Mandiri & BSI

Jakarta, CNBC Indonesia - Anak usaha PT Indoritel Makmur Internasional Tbk Tbk (DNET), PT Mega Akses Persada (MAP) telah menandatangani perjanjian pembiayaan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).
Limit pembiayaan terbagi dalam tiga tranches, yakni tranche A sebesar Rp2,75 triliun. Lalu tranche B dan tranche C, yakni Rp1,5 triliun dan Rp1,65 triliun.
Mengutip keterbukaan informasi, Selasa (21/1/2025), sifat pembiayaan adalah non-revolving. Jangka waktu fasilitas kredit adalah 13 tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian pembiayaan, sudah termasuk availability period.
Rencananya pembiayaan tranche A akan digunakan untuk refinancing atas peralatan jaringan fiber optic. Lalu tranche B untuk belanja modal 2025-2026 dan tranche C 2026-2027.
MAP akan dikenakan suku bunga fixed sebesar 7,5% dan suku bunga floating BI Rate ditambah margin minimal 1%.
Adapun agunan yang dipakai adalah peralatan fiber optic yang dibiayai, fidusia atas piutang perusahaan, gadai saham atas seluruh kepemilikan pemegang saham MAP, seluruh rekening escrow dan giro yang dibuka pada agen escrow, dan letter of undertaking dari perusahaan.
Sebagai informasi per 30 Juni 2024, DNET menggenggam 69,17% saham MAP secara langsung. DNET juga memiliki 2,8% saham MAP melalui PT Indoritel Persada Nusantara, perusahaan yang sahamnya 99,99% dimiliki oleh DNET.
Sementara itu, sebanyak 25,3% saham DNET dimiliki secara langsung oleh Anthoni Salim. Lalu secara tidak langsung, Salim memegang 20,13% saham DNET melalui PT Megah Eraharja.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Indomaret (DNET) Tiba-Tiba Terbang, Tapi Transaksi Kok Sepi?
